Hal ini sering menimbulkan ketegangan dengan jemaah Muslim, yang takut Israel akan berusaha mengubah aturan di kompleks tersebut.
Kompleks ini sekarang dikelola oleh Yordania dalam koordinasi dengan Palestina.
Polisi Israel memantau pengunjung yang masuk melalui Gerbang Mughrabi, satu-satunya pintu masuk bagi non-Muslim.
Tetapi mereka beberapa kali menginjakkan kaki di dalam masjid, memicu ketegangan yang semakin membuat jengkel umat Islam.
Baca juga: Warga Palestina Digusur dari Yerusalem, Jalur Gaza Luncurkan 3 Roket ke Israel
Selalu ada ketegangan di situs tersebut.
Pada 1929, kerusuhan mematikan terjadi selama mandat Inggris, dengan Muslim bersatu untuk mempertahankan situs tersebut.
Pada 1996, keputusan Israel untuk membuka pintu masuk baru ke barat alun-alun memicu bentrokan yang menewaskan lebih dari 80 orang dalam tiga hari.
Dan kunjungan kontroversial ke alun-alun pada September 2000 oleh pemimpin oposisi sayap kanan Ariel Sharon adalah salah satu pemicu utama intifada Palestina kedua, yang berlangsung dari 2000 hingga 2005.
Pada Juli 2017, kompleks itu ditutup sementara setelah tiga orang Arab Israel melepaskan tembakan ke polisi Israel di dekat lokasi tersebut.
Insiden itu menewaskan dua dari mereka, sebelum melarikan diri ke kompleks suci, di mana mereka ditembak mati oleh pasukan keamanan.
Pada 2020 akses ke kompleks ditutup untuk umum selama bulan Ramadhan, karena pandemi Covid-19. Pembukaan kembali dilakukan mengikuti protokol kesehatan yang ketat dengan batasan jumlah jemaah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.