Kabar tersebut rupanya mengganggu si wanita dan dia merasa tidak senang karena penyerangnya telah melanjutkan hidupnya. Dia merasa bahwa dia tidak pantas untuk bahagia.
Akibatnya, pada 2019, dia berencana membunuh ketiga anaknya (satu putra dan dua putri), ibunya, dan penyerangnya, lalu bunuh diri.
Dia berencana untuk membakar mereka semua hidup-hidup. Tapi dia tidak ingin putranya yang saat itu berusia sekitar tujuh tahun “mati kesakitan”.
Baca juga: 2 Gadis 15 Tahun Dibius dan Diperkosa oleh 10 Pria yang Dikenal di Snapchat
Namun di sisi lain, dia benci kepada putranya itu karena wajah putranya itu mirip dengan saudaranya yang lelah menyerangnya.
Pada Januari 2019, dia pergi ke Johor Baru, Malaysia, untuk membeli jarum suntik dan insulin dari apotek di sana.
Setelah itu dia pulang dan memberi putranya tersebut suntikan insulin. Suntikan tersebut membuat korban merasa sakit kepala.
Karena tidak tahan, bocah itu dibawa dan dirawat ke National University Hospital pada 10 Juni 2019.
Baca juga: Diduga Diperkosa Kakeknya, Bocah 11 Tahun Meninggal karena Komplikasi Kehamilan
Pada suatu kesempatan, seorang terapis kehidupan anak berbicara kepada anak laki-laki tersebut, dan terungkaplah bahwa ibunya telah beberapa kali menyuntiknya dengan "obat".
Staf rumah sakit lantas menemui wanita itu pada 16 Juli 2019 sebagaimana dilansir The Straits Times.
Setelah bertemu, wanita itu mengakui bahwa dia telah menyuntikkan insulin ke anaknya. Polisi lantas diperintahkan untuk menangkapnya.
Baca juga: Hasil Otopsi Pramugari Christine Dacera Bukan Tewas Diperkosa 11 Pria, Ibunya Tidak Terima
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.