Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma Diperkosa Sejak Kecil, Wanita di Singapura Berupaya Bunuh Putra Kandungnya

Kompas.com - 08/05/2021, 18:37 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com – Seorang wanita Singapura dijatuhi hukuman lima tahun penjara pada Rabu (5/5/2021) setelah mengaku bersalah telah "meracuni" putranya sendiri.

Menurut The Straits Times, wanita yang berusia 29 tahun itu diperkosa oleh saudara laki-lakinya sendiri ketika dia masih kecil. Insiden yang menimpanya tersebut membuatnya trauma.

Trauma itulah yang menyebabkan dia berupaya membunuh putranya yang berusia tujuh tahun karena dia mirip dengan saudara laki-lakinya.

Baca juga: Dijanjikan Vaksin Covid-19, Remaja di India Diperkosa Selama 1 Jam

Wanita tersebut berupaya membunuh putranya dengan menyuntikkan insulin sebagaimana dilansir World of Buzz, Kamis (6/5/2021).

Dia mengetahui bahwa dosis insulin yang tinggi akan menyebabkan gula darah seseorang menurun dan berpotensi membunuh.

Wanita itu lantas menyuntik putranya dengan insulin setidaknya 13 kali antara Januari hingga Juli 2019.

Akibatnya gula darah putranya turun dan dia menderita sakit kepala. Namun pada akhirnya, korban berhasil bertahan hidup.

Baca juga: Gadis 18 Tahun Mengaku Diperkosa dan Disodomi Ayah dan 3 Saudaranya sejak Tahun Lalu

Mengalami kekerasan seksual sejak kecil

Wakil Jaksa Penuntut Umum Bhajanvir Singh mengatakan, wanita itu mengalami kekerasan seksual ketika dia berusia antara sembilan hingga 12 tahun.

Kala mengalami kejahatan tersebut, dia tinggal bersama kedua orang tua dan tiga saudara laki-lakinya.

Pelanggaran yang dialaminya terungkap ketika pelaku menginjak usia 13 tahun. Pelaku lantas dibawa ke pengadilan dan dijatuhi hukuman dua tahun di boys' home.

Baca juga: Gadis 13 Tahun Diperkosa 4 Lelaki Usai Berkenalan di WhatsApp

Boys’ home merupakan rumah hunian khusus remaja yang dijalankan oleh Kementerian Sosial dan Pengembangan Keluarga Singapura.

Pada titik itu, wanita itu tidak berhubungan baik dengan orang tuanya karena dia merasa ibunya telah memihak kakaknya.

Dia juga mengeklaim bahwa ayahnya juga telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya. Waktu terus berlalu hingga akhirnya dia menjadi semakin dewasa dan pindah lalu memiliki anak.

Pada 2017, ibunya akhirnya memilih tinggal bersamanya ketika ayahnya meninggal.

Baca juga: Muncul Laporan Wanita dari Etnik Uighur Diperkosa secara Sistematis

Berencana membunuh semua orang sebelum bunuh diri

Pada 2018, saudara laki-lakinya yang merupakan penyerang wanita itu, menikah dan beberapa saat kemudian istrinya hamil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com