Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Laporan Wanita dari Etnik Uighur Diperkosa secara Sistematis

Kompas.com - 04/02/2021, 07:51 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) menyatakan sangat terganggu oleh laporan pemerkosaan secara sistematis dan pelecehan seksual terhadap wanita di kamp interniran etnik Uighur dan minoritas lainnya di wilayah Xinjiang, China.

Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pada Rabu (3/2/2021) bahwa harus ada konsekuensi serius atas kekejaman yang dilakukan di sana.

BBC merilis laporan terbarunya yang menyebut bahwa wanita di kamp tersebut menjadi sasaran pemerkosaan, pelecehan seksual, dan penyiksaan.

Baca juga: Oposisi Turki Tantang Erdogan soal Pembungkaman Uighur

Beberapa mantan tahanan dan seorang penjaga mengatakan kepada BBC bahwa mereka mengalami atau melihat bukti dari sistem pemerkosaan massal, pelecehan seksual, dan penyiksaan yang terorganisasi.

Saat dimintai komentar, seorang Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS mengaku bahwa pihaknya sangat terganggu mendengar laporan itu, sebagaimana dilansir Reuters.

"Kami sangat terganggu dengan laporan itu, termasuk kesaksian langsung, pemerkosaan sistematis, dan pelecehan seksual terhadap wanita di kamp-kamp interniran untuk etnik Uighur dan Muslim lainnya di Xinjiang," ujar juru bicara itu.

Baca juga: Tokoh Yahudi Sebut Etnis Minoritas Uighur di China Seperti Korban Holocaust

Juru bicara itu mengulangi tuduhan AS bahwa China telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan melakukan genosida di Xinjiang.

"Kekejaman ini mengejutkan hati nurani dan harus dihadapi dengan konsekuensi serius,” imbuhnya.

Pejabat itu mengatakan, China harus mengizinkan adanya penyelidikan yang independen oleh pengamat internasional atas tuduhan pemerkosaan selain kekejaman lain yang dilakukan di Xinjiang.

Baca juga: Menlu AS: China Lakukan Genosida terhadap Etnik Uighur di Xinjiang

Di sisi lain, Beijing menyangkal tuduhan adanya pelecehan dan pemerkosaan terhadap wanita di kamp di Xinjiang.

“Negeri Panda” mengatakan, pihaknya membangun kompleks yang menyediakan pelatihan kejuruan di wilayah tersebut untuk membantu membasmi ekstremisme dan separatisme Islam.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan, laporan dari BBC tersebut sepenuhnya tanpa dasar faktual.

Baca juga: AS Tuding China Melakukan Genosida terhadap Muslim Uighur dan Kelompok Minoritas

Wang juga menuduh bahwa orang-orang yang diwawancarai BBC telah terbukti berkali-kali sebagai aktor yang menyebarkan informasi palsu.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sepakat terhadap pernyataan mantan pemerintahan Donald Trump yang menyebut bahwa China telah melakukan genosida di Xinjiang.

Tahun lalu, sebuah laporan oleh seorang peneliti Jerman yang diterbitkan oleh sebuah lembaga thnik tank di Washington menuduh China memaksa sterilisasi paksa, aborsi paksa, dan paksaan keluarga berencana terhadap etnik minoritas di Xinjiang.

Baca juga: Turki Dituduh “Korbankan” Muslim Uighur demi Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com