Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Kecelakaan Kereta Metro Meksiko Tuntut Pemerintah karena Lalai

Kompas.com - 07/05/2021, 09:54 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Keluarga korban kecelakaan kereta metro Meksiko menuntut pemerintah yang mereka tuding lalai, sehingga menyebabkan 25 orang tewas.

Dalam permakaman di ibu kota, keluarga korban menuntut penjelasan bagaimana tragedi itu bisa terjadi dan meminta pertanggungjawaban pihak yang bersalah.

"Itu bukan salah kami. Pihak berwenang yang bertanggung jawab," kata Luis Diaz (17) kepada AFP setelah menguburkan ayahnya, Juan Luis Diaz.

Baca juga: Kereta Metro Meksiko Jatuh akibat Jembatan Ambruk, 13 Tewas dan 70 Luka-luka

Ayah Diaz biasanya bepergian dengan bus, tetapi hari itu beliau naik kereta metro.

"Kami bukan satu-satunya yang terkena dampak. Orang lain juga kehilangan kerabatnya. Banyak orang yang luka-luka," lanjutnya.

Kemudian Luis Hernandez yang ayahnya termasuk korban tewas kecelakaan kereta Meksiko, mengatakan bahwa dia menginginkan keadilan bagi ibunya karena ayahnya adalah tulang punggung keluarga.

Ayah Hernandez yang berusia 61 tahun sedang dalam perjalanan di salah satu dari dua gerbong yang jatuh saat jembatan layang ambruk.

Baca juga: Video Detik-detik Kereta Metro Meksiko Jatuh dari Jembatan Ambruk, 15 Orang Tewas

"Kami akan mengajukan gugatan, tapi sekarang kami ingin menyelesaikan semua ini," kata ibunya sambil menangis terisak-isak kepada AFP.

Korban tewas termasuk anak laki-laki berusia 12 tahun, Brandon Giovanny, yang dimakamkan pada Rabu (5/5/2021).

Jalur metro yang ambruk adalah jembatan baru. tetapi mengalami berbagai masalah sejak diresmikan pada 2012.

Organisasi Mexicans Against Corruption menuduh upaya penghematan yang dilakukan Presiden Meksiko mengakibatkan anggaran jaringan metro terpotong.

Asosiasi pengusaha Coparmex juga menyatakan kecelakaan kereta metro Meksiko terkait dengan pemotongan dana publik.

Baca juga: [UPDATE] Kecelakaan Kereta Metro Meksiko, 23 Tewas Puluhan Luka-luka

Namun Presiden Andres Manuel Lopez Obrador membantah tuduhan yang menyebut upaya penghematan adalah faktor penyebab kecelakaan kereta Meksiko pada Senin (3/6/2021), membuat metro jatuh dari jembatan layang yang ambruk.

Anggaran sistem metro Meksiko didasarkan pada proyeksi tahunan penjualan tiket dan kontribusi dari pemerintah.

"Mengingat pandemi, terjadi penurunan terkait pendapatan itu sendiri," terang Wali Kota Mexico City Claudia Sheinbaum yang merupakan sekutu dekat Obrador.

"Pemerintah harus memberikan subsidi tambahan ke kereta bawah tanah."

Sheinbaum juga mengatakan, perusahaan teknik Norwegia DNV sudah ditugaskan untuk membantu penyelidikan dan melakukan analisis penyebab utama kecelakaan kereta metro Meksiko.

Baca juga: Kecelakaan Kereta Metro Tewaskan 25 Orang, Presiden Meksiko Janji Bakal Menyelidiki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com