Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Kereta Mesir, KA Ternyata Melaju Tanpa Masinis dan Asisten

Kompas.com - 11/04/2021, 21:17 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SOHAG, KOMPAS.com - Jaksa penuntut pada Minggu (11/4/2021) mengungkapkan, baik masinis maupun asistennya tidak memegang kendali saat terjadi kecelakaan kereta Mesir yang mematikan bulan lalu.

Sedikitnya 20 orang tewas dan 199 luka-luka dalam kecelakaan kereta api Mesir pada 26 Maret di dekat Sohag, menurut angka terbaru pihak berwenang.

Jumlah korban tewas kecelakaan kereta Mesir awalnya diumumkan 32 pada hari insiden terjadi, lalu direvisi beberapa kali oleh otoritas setempat menjadi 19, lalu 18, dan sekarang 20.

Baca juga: Kecelakaan Kereta Api di Mesir, 32 Orang Tewas

Menurut laporan investigasi yang dikutip jaksa penuntut hari ini, masinis dan asistennya tidak berada di kabin kontrol saat kecelakaan, bertentangan dengan klaim mereka.

Kecelakaan kereta api Mesir yang mematikan sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Menteri Transportasi Mesir Kamel El Wazir yang merupakan mantan jenderal dan ditunjuk mengisi jabatan itu setelah tabrakan fatal pada 2019, menyebut kecelakaan kereta Mesir bulan lalu sebagai kesalahan manusia.

Dia pun berjanji untuk memasang jaringan otomatis pada 2024.

Sementara itu Presiden Abdel Fattah El Sisi berjanji meminta pertanggungjawaban mereka yang berandil dalam kecelakaan kereta api Mesir bulan lalu.

Baca juga: Kecelakaan Kereta Api Tewaskan 32 Orang, Presiden Mesir Keluarkan Ancaman

Kantor berita AFP mewartakan, sedikitnya delapan orang termasuk masinis dan asisten tadi ditangkap tak lama setelah insiden terjadi.

Video rekaman CCTV yang dilihat AFP memperlihatkan kereta itu menabrak kereta lainnya dengan kencang.

Salah satu gerbongnya sampai terpental ke udara, dan debu mengepul besar ke udara.

Kecelakaan kereta Mesir ini terjadi di desa Samaa Gharb, 460 km selatan Kairo.

Baca juga: Kisah Kota Emas yang Hilang 3.000 Tahun, Peninggalan Firaun Terkuat di Mesir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com