Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di Brasil Justru Lebih Mematikan daripada India, Ini Sebabnya...

Kompas.com - 07/05/2021, 07:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BRASILIA, KOMPAS.com - Amerika Serikat tetap menjadi negara dengan kasus dan kematian terbanyak akibat Covid-19, masing-masing dengan angka lebih dari 32 juta kasus dan 574.000 kematian.

Tetapi karena upaya vaksinasi di Amerika Serikat telah meningkat selama beberapa bulan terakhir, infeksi baru - dan dengan demikian begitu pula angka kematian - akhirnya mulai melambat.

Bagan berikut menunjukkan bagaimana kematian per juta orang di India telah meningkat hampir mendekati Amerika Serikat.

Baca juga: Akibat Meremehkan, Covid-19 di India Meluas hingga Pedesaan Terpencil

Nilai yang ditampilkan adalah rata-rata 7 hari. Sumber: Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, Our World in Data, The COVID Tracking Project, ABC.ABC NEWS via ABC INDONESIA Nilai yang ditampilkan adalah rata-rata 7 hari. Sumber: Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, Our World in Data, The COVID Tracking Project, ABC.
Di India, situasinya semakin parah

Sekarang, India adalah negara yang memiliki jumlah kasus tertinggi kedua, dengan angka hampir 18 juta, dan mencapai rekor 362.960 tambahan kasus baru setiap hari.

Jumlah kematian juga meningkat dengan cepat, setelah Kementerian Kesehatan India melaporkan rekor 3.293 kematian dalam 24 jam terakhir pada Kamis (29/4/2021), yang menyebabkan total kematian di negara itu menjadi lebih dari 200.000.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan India menyumbang 38 persen dari 5,7 juta kasus yang dilaporkan di seluruh dunia minggu lalu.

ABC INDONESIA Grafik Covid-19 India dan dunia
Ahli virologi Universitas Queensland, Ian Mackay, mengatakan kematian lebih lanjut pasti akan mengikuti lonjakan kasus, dan hal ini "akan terjadi secara besar-besaran".

"Mereka hanya akan menjadi angka-angka yang tidak biasa kita lihat di mana pun di dunia," katanya.

"Dan itu mungkin akan menjadi puncak gunung es, seperti yang sering terjadi dengan wabah dan epidemi ini, karena tergantung seberapa baik data tersebut dilaporkan."

Baca juga: India Sebut Varian Mutasi Ganda Jadi Biang Keladi Tsunami Covid-19

Angka yang sesungguhnya di India mungkin jauh lebih buruk

Para ahli telah lama mengatakan angka yang dilaporkan di India kemungkinan besar kurang dari jumlah tersebut, tetapi sejauh mana perbedaannya juga tidak jelas.

Kepala Petugas Kesehatan Victoria Brett Sutton menulis di akun Twitter-nya bahwa meskipun ada 350.000 kasus harian yang telah dilaporkan awal pekan ini, "angka harian sebenarnya mungkin lebih dari dua juta".

Dr Mackay mengatakan perbedaan itu akan tergantung pada jumlah tes yang dilakukan.

"Ini juga menyangkut banyaknya kasus di wilayah itu, sehingga sangat sulit untuk melacaknya saat jumlah kasusnya tinggi seperti itu," katanya.

"Saya tidak dapat membayangkan betapa sulitnya melacak kasus-kasus itu, penyakit-penyakit itu, penyebarannya... Anda tidak dapat melakukan pelacakan kontak dalam kondisi seperti itu."

Kurangnya jumlah tes juga berpengaruh pada pencatatan kematian, karena tanpa hasil tes yang positif, mungkin tidak jelas apakah kematian disebabkan oleh Covid-19 atau kondisi lain.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com