Fakta juga menunjukkan bahwa banyak kematian akan terjadi di luar rumah sakit yang tidak akan dicatat oleh dokter sebagai angka nasional.
Dr Mackay mengatakan tindakan yang diambil untuk memberantas virus di Australia tidak akan berhasil di negara seperti India.
"Saat ini, India mungkin harus berfokus pada vaksinasi rakyatnya sendiri sebanyak mungkin."
Menurut Our World in Data, hanya 8,97 persen dari populasi India, yang jumlahnya hampir 1,4 miliar jiwa, yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.
Mulai Sabtu, vaksinasi akan dibuka untuk semua orang yang berusia di atas 18 tahun guna membantu mempercepat proses vaksinasi nasional.
Baca juga: Delapan Singa Asia di Kebun Binatang India Dinyatakan Positif Covid-19
Data John Hopkins menunjukkan, Brasil merupakan negara dengan jumlah kasus tertinggi ketiga setelah Amerika Serikat dan India, dengan jumlah 14,4 juta kasus.
Namun setelah Amerika Serikat, Brasil adalah negara kedua di dunia dalam jumlah kematian akibat Covid-19.
Pada hari Selasa (27/4/2021), menteri kesehatan negara itu melaporkan 3.086 kematian lebih lanjut, sehingga totalnya menjadi lebih dari 395.000.
Jumlah kematian harian di Brasil cenderung menurun seiring dengan peningkatan tren di India, dengan kedua negara mencatat jumlah yang sama setiap hari.
Untuk membandingkan kedua negara dengan lebih baik, penting untuk melihat jumlah kematian per juta orang akibat Covid-19.
Bagan berikut menunjukkan, Brasil memiliki angka kematian per juta orang yang lebih banyak daripada India, dan bahkan Amerika Serikat, selama periode kematian terburuknya.
Dr Mackay mengatakan alasan utamanya adalah waktu lonjakan kasus.
"Brasil memiliki banyak kasus per hari selama beberapa waktu - jauh di atas 60.000 kasus untuk sebagian besar tahun ini - dan India mengalami 300.000 kasus sehari," katanya.
"Itu berarti sangat akut, dan mungkin dalam beberapa minggu angka kematian (di India) akan mengikuti dalam jumlah yang sangat besar, jauh lebih tinggi dari yang kita lihat sekarang.