Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di Brasil Justru Lebih Mematikan daripada India, Ini Sebabnya...

Kompas.com - 07/05/2021, 07:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Fakta juga menunjukkan bahwa banyak kematian akan terjadi di luar rumah sakit yang tidak akan dicatat oleh dokter sebagai angka nasional.

Dr Mackay mengatakan tindakan yang diambil untuk memberantas virus di Australia tidak akan berhasil di negara seperti India.

"Saat ini, India mungkin harus berfokus pada vaksinasi rakyatnya sendiri sebanyak mungkin."

Menurut Our World in Data, hanya 8,97 persen dari populasi India, yang jumlahnya hampir 1,4 miliar jiwa, yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Mulai Sabtu, vaksinasi akan dibuka untuk semua orang yang berusia di atas 18 tahun guna membantu mempercepat proses vaksinasi nasional.

Baca juga: Delapan Singa Asia di Kebun Binatang India Dinyatakan Positif Covid-19

Sekarang, mari kita lihat Brasil

Data John Hopkins menunjukkan, Brasil merupakan negara dengan jumlah kasus tertinggi ketiga setelah Amerika Serikat dan India, dengan jumlah 14,4 juta kasus.

Namun setelah Amerika Serikat, Brasil adalah negara kedua di dunia dalam jumlah kematian akibat Covid-19.

Pada hari Selasa (27/4/2021), menteri kesehatan negara itu melaporkan 3.086 kematian lebih lanjut, sehingga totalnya menjadi lebih dari 395.000.

Jumlah kematian harian di Brasil cenderung menurun seiring dengan peningkatan tren di India, dengan kedua negara mencatat jumlah yang sama setiap hari.

Nilai yang ditampilkan adalah rata-rata 7 hari. Sumber: Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, Our World in Data, The COVID Tracking Project, ABC.ABC NEWS via ABC INDONESIA Nilai yang ditampilkan adalah rata-rata 7 hari. Sumber: Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, Our World in Data, The COVID Tracking Project, ABC.
Tetapi Brasil dan India adalah negara yang sangat berbeda. Populasi Brasil hanya 211 juta, yang hanya sebagian kecil dari populasi India.

Untuk membandingkan kedua negara dengan lebih baik, penting untuk melihat jumlah kematian per juta orang akibat Covid-19.

Bagan berikut menunjukkan, Brasil memiliki angka kematian per juta orang yang lebih banyak daripada India, dan bahkan Amerika Serikat, selama periode kematian terburuknya.

Nilai yang ditampilkan adalah rata-rata 7 hari. Sumber: Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, Our World in Data, The COVID Tracking Project, ABC.ABC NEWS via ABC INDONESIA Nilai yang ditampilkan adalah rata-rata 7 hari. Sumber: Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, Our World in Data, The COVID Tracking Project, ABC.
Mengapa Covid-19 lebih mematikan di Brasil daripada di India?

Dr Mackay mengatakan alasan utamanya adalah waktu lonjakan kasus.

"Brasil memiliki banyak kasus per hari selama beberapa waktu - jauh di atas 60.000 kasus untuk sebagian besar tahun ini - dan India mengalami 300.000 kasus sehari," katanya.

"Itu berarti sangat akut, dan mungkin dalam beberapa minggu angka kematian (di India) akan mengikuti dalam jumlah yang sangat besar, jauh lebih tinggi dari yang kita lihat sekarang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com