Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di Brasil Justru Lebih Mematikan daripada India, Ini Sebabnya...

Kompas.com - 07/05/2021, 07:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

"Kita sudah melihat kematian dari Brasil karena infeksi yang terjadi sebelumnya. Di India, infeksi tersebut sekarang terjadi secara real time, jadi ada jeda waktu untuk melihat angka kematian."

Baca juga: Dokter Residen India, Putuskan Hidup-Mati Pasien dalam Tugas Jaga Mencekam

Dr Mackay mengatakan, meskipun jenis Covid-19 varian Brasil akan turut berperan dalam menyebarkan virus, dia memperingatkan untuk tidak semata-mata menyalahkan varian tersebut sebagai penyebab jumlah kasus yang tinggi.

"Ini tidak selalu hanya tentang varian, ini disebabkan oleh bagaimana langkah-langkah kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk perlindungan diri dan mencegah penyebaran dari varian apapun."

Program vaksinasi Brasil juga mengalami penundaan dan menghadapi masalah stok vaksin.

Pada hari Senin, regulator kesehatan Brasil, Anvisa, menolak mengimpor vaksin Sputnik V Covid-19 buatan Rusia yang diminta oleh gubernur negara bagian.

Menurut manajer obat-obatan dan produk biologis Anvisa, Gustavo Mendes, yang menjadi masalah penting bagi Anvisa adalah adanya adenovirus dalam vaksin tersebut, yang dapat menyebabkan cacat "serius".

Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), yang memasarkan vaksin Sputnik V di luar negeri, menyangkal komentar Anvisa, dan mengatakan keamanan dan kemanjuran suntikan telah dinilai oleh regulator di 61 negara yang menyetujui penggunaannya.

Ilmuwan Rusia mengatakan, Sputnik V 97,6 persen efektif melawan Covid-19 dalam penilaian "dunia nyata" berdasarkan data dari 3,8 juta orang, Institut Gamaleya Moskow dan Dana Investasi Langsung Rusia mengatakan pekan lalu.

Regulator Uni Eropa, European Medicines Agency (EMA), saat ini sedang meninjau vaksin dan proses pembuatannya. Keputusan mengenai persetujuan penggunaannya diharapkan akan diketahui pada Mei atau Juni.

Hanya 13 persen populasi Brasil yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.

Baca juga: Brasil Kekurangan Vaksin Covid-19 Jelang Suntikan Dosis Kedua

Bagaimana dengan negara-negara lainnya?

Perancis berada dalam lockdown nasional ketiga setelah mengalami lonjakan kematian dan jumlah kasus.

Ada spekulasi bahwa penutupan akan segera dicabut dan Perdana Menteri Jean Castex melangkah lebih jauh setelah mengatakan "gelombang ketiga wabah ini sudah kita tinggalkan" pada konferensi pers.

Turki melakukan lockdown minggu ini dan penduduknya diperkirakan akan tetap tinggal di rumah sampai setidaknya 17 Mei untuk mengekang lonjakan kematian dan infeksi.

"Pada saat Eropa memasuki fase pembukaan kembali, kami perlu segera memangkas jumlah kasus kami menjadi di bawah 5.000 agar tidak ketinggalan. Jika tidak, kami pasti akan membayar ongkos yang mahal di setiap bidang, dari pariwisata hingga perdagangan dan pendidikan," kata Presiden Tayyip Erdogan.

Di Meksiko, pemerintah mengatakan jumlah kematian di negara itu kemungkinan 60 persen lebih tinggi dari angka yang dikonfirmasi setelah angka terbaru diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.

Pemerintah Meksiko telah lama mengatakan jumlah sebenarnya kematian Covid-19 kemungkinan jauh lebih tinggi daripada jumlah yang dikonfirmasi karena tingkat tes yang rendah.

Baca juga: Korban Meninggal Covid-19 di Brasil Capai 400.000 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com