Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentagon Waspadai Jatuhnya Roket China di Wilayah Berpenghuni

Kompas.com - 06/05/2021, 22:12 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pentagon pada Rabu (5/5/2021) mengatakan, pihaknya tengah memantau jalur lintasan roket China yang diperkirakan akan masuk kembali ke atmosfer secara tidak terkendali pada akhir pekan ini, dengan risiko jatuh di wilayah berpenghuni.

"Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin sadar dan dia tahu komando luar angkasa (AS) sedang memantau, secara harfiah melacak puing-puing roket ini," kata juru bicara Pentagon John Kirby.

Roket milik China, Long March 5B, meluncur dari Pulai Hainan pada 29 April mengangkut modul Tianhe, modul utama stasiun luar angkasa permanen China Tiangong.

Peluncuran tersebut adalah misi pertama dari 11 peluncuran misi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan stasiun luar angkasa tersebut.

Badan roket hampir seutuhnya kembali, kata Kirby, seraya menambahkan bahwa roket diperkirakan memasuki atmosfer pada Sabtu (8/5/2021).

Baca juga: Roket Long March 5B China Jatuh Tanpa Kendali, Akan Masuk Atmosfer Bumi Minggu Ini

Di mana titik jatuh roket?

Astrofisikawan yang berbasis di Harvard, Jonathan McDowell, berpendapat bahwa roket seberat 21 ton itu akan hancur menjadi serpihan setelah menembus atmosfer dengan kecepatan hipersonik.

Ia memperkirakan serpihan akan jatuh ke laut, mengingat 70 persen dari permukaan Bumi ditutupi oleh lautan.

Kirby menyampaikan bahwa titik jatuhnya roket belum bisa diketahui sebelum memasuki atmosfer.

Namun, jika roket jatuh dalam keadaan utuh dikhawatirkan roket akan jatuh ke wilayah berpenghuni.

"Kami sedang melacaknya. Kami mengikutinya sedekat mungkin," katanya.

"Masih terlalu dini untuk mengetahui ke mana tujuannya atau apa, jika ada, yang bisa dilakukan untuk mengatasinya," sambungnya.

Baca juga: Akun Resmi Partai Komunis China Bandingkan Peluncuran Roket dengan Kremasi Massal India

Sensasi Barat

Sementara surat kabar berbahasa Mandarin Global Times menyebut laporan bahwa roket jatuh "di luar kendali" dan dapat menyebabkan kerusakan hanyalah sensasi Barat.

Pakar kedirgantaraan Song Zhongping mengatakan bahwa China akan terus memperhatikan wilayah-wilayah di bawah jalur lintasan roket dan akan mengambil tindakan untuk menghindari kerusakan pada kapal yang lewat.

Bahan bakar ramah lingkungan yang digunakan oleh Long March 5B pun disebut tidak akan mencemari laut, tambah Song.

Baca juga: Militer Myanmar Klaim Dua Pangkalan Angkatan Udara Ditembak Roket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com