Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akun Resmi Partai Komunis China Bandingkan Peluncuran Roket dengan Kremasi Massal India

Kompas.com - 04/05/2021, 19:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Partai Komunis China (PKC) telah menghapus postingan kontroversial di akun media sosialnya, yang membandingkan api dari peluncuran pesawat ulang-alik China dengan asap dari pembakaran mayat Covid-19 di India.

Akun itu memuat dua foto berdampingan yang menunjukkan peluncuran modul utama Tianhe yang merupakan bagian dari stasiun luar angkasa China, dengan gambar dari kremasi massal di India.

"China menyalakan api dibandingkan dengan India menyalakan api," demikian keterangan foto dalam postingan tersebut.

Baca juga: Covid-19 India: Kisah Tukang Bajaj Jadi Ambulans Dadakan, Gratis dan Ada Tabung Oksigen

Foto ini diunggah oleh Komisi Sentral Urusan Politik dan Hukum dari PKC di akun Weibo, media sosial yang mirip dengan Twitter.

Ribuan pengguna Weibo kemudian mengeritik postingan yang dianggap 'tidak pantas' tersebut. Lima jam kemudian postingan itu telah dihapus.

"Mayoritas yang meninggal itu berasal dari golongan terendah di India, yang menderita karena tidak adanya tindakan dari pemerintah India," tulis seorang pengguna Weibo, Laowujiadetianxin.

"Warga India harus bersatu," tambahnya.

Ketegangan antara China dan India - dua negara dengan penduduk terbesar di dunia - meningkat dalam setahun terakhir, khususnya berkenaan dengan sengketa perbatasan di daerah pegunungan Himalaya. Selain itu juga didorong oleh meningkatnya sentimen nasionalistis di masing-masing negara.

Beberapa pengguna Weibo lainnya menunjukkan sikap tidak simpatik terhadap apa yang terjadi di India sekarang ini, mengaitkan krisis Covid-19 dengan sengketa perbatasan.

Baca juga: Update Covid-19 di India: Total Kasus Melewati 20 Juta

"Saya selalu merasa bahwa negara kita terlalu lunak dan terlalu baik terhadap India," tulis seorang pengguna Weibo.

"India tidak tahu bagaimana menghargai kita," katanya.

Kasus Covid-19 di India terus meningkat dalam sepekan terakhir, dengan angka terbaru sudah melebihi 20 juta kasus, dan lebih dari 215 ribu kematian.

Namun menurut para pakar, jumlah kasus dan kematian kemungkinan lima atau 10 kali lebih tinggi dari angka resmi.

Hari Sabtu, kasus penularan mencapai 401.993 atau yang tertinggi di dunia dalam satu hari.

Sementara itu China hari Minggu hanya melaporkan adanya 11 kasus baru di seluruh negeri itu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com