Petugas di IGR mengaku bahwa, "bahkan meninggalkan bangsal korban akan mengurangi tekanan," dan memberi jalan bagi pasien berikutnya.
Octogenarian @RSSorg Swayamsewak Shri Narayan Dabhalkar Ji truly exemplified what 'Sewa Paramo Dharma' is like in real life.
He gave up his hospital bed for a younger covid patient.
Though he is no more with us, his selfless act for the greater good of humanity is inspiring!???????? pic.twitter.com/YoAOODnEpN
— Y. Satya Kumar (@satyakumar_y) April 28, 2021
Baca juga: Viral #ResignModi di Facebook di Tengah Tsunami Covid-19 India
Kothiwan mengatakan bahwa ayahnya bersikeras dia "lebih suka saat-saat terakhir (berada) bersama keluarga daripada di rumah sakit."
Menurut Kothiwan, ayahnya bersikeras untuk melepaskan tempat tidurnya setelah dia mendengar tentang pria yang lebih muda yang membutuhkan.
"Saya telah menjalani hidup saya," katanya kepada mereka "dan lebih memilih menyerahkannya pada takdir daripada memblokir tempat tidur selama dua sampai tiga hari dan mengorbankan pasien yang lebih muda."
Kabar ini menggemparkan warganet di India, dan menimbulkan reaksi beragam.
Banyak yang melontarkan pujian atas keberanian dan pengorbanan. Tapi ada juga yang lebih mengungkapkan keprihatinan atas kondisi miris ini. Mereka melihat insiden ini sebagai kegagalan pemerintahan yang mengecewakan warganya.
"India seharusnya tidak merasa bangga dengan tindakannya. Dia mulia, tapi dia tidak harus mengorbankan dirinya sendiri. Tua seharusnya tidak berarti dibuang," komentar salah satu pengguna Twitter atas nama Sumon Kar.
Dabhalkar pernah menjadi pegawai pemerintah Maharashtra, di departemen statistik India. Dia merupakan anggota aktif organisasi relawan sayap kanan India Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS).
Baca juga: AS Kirim Bantuan Covid-19 Senilai Rp 1,4 Triliun ke IndiaBaca juga: AS Kirim Bantuan Covid-19 Senilai Rp 1,4 Triliun ke India
Gelombang kedua infeksi Covid-19 telah melanda India dalam beberapa bulan terakhir dan, sesuai data Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga, lebih dari 200.000 orang telah meninggal.
Sebanyak 2.978.709 kasus aktif Covid-19 dan total infeksi 17.997.267 (sekitar 18 Juta).
Kisah memilukan yang mirip dengan Dabhalkar, sayangnya, tidak sulit didapat di masa krisis India.
Baru kemarin, kisah memilukan lainnya juga viral di Twitter, menceritakan tentang seorang putra yang terpaksa membawa mayat ibunya dengan sepeda motor untuk dikremasi, karena kurangnya ambulans yang tersedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.