Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Covid-19 India: Pasien Ini Korbankan Nyawanya Setelah Serahkan Ranjang Rumah Sakit untuk Pria Muda

Kompas.com - 29/04/2021, 17:23 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

Petugas di IGR mengaku bahwa, "bahkan meninggalkan bangsal korban akan mengurangi tekanan," dan memberi jalan bagi pasien berikutnya.

Baca juga: Viral #ResignModi di Facebook di Tengah Tsunami Covid-19 India

Kothiwan mengatakan bahwa ayahnya bersikeras dia "lebih suka saat-saat terakhir (berada) bersama keluarga daripada di rumah sakit."

Menurut Kothiwan, ayahnya bersikeras untuk melepaskan tempat tidurnya setelah dia mendengar tentang pria yang lebih muda yang membutuhkan.

"Saya telah menjalani hidup saya," katanya kepada mereka "dan lebih memilih menyerahkannya pada takdir daripada memblokir tempat tidur selama dua sampai tiga hari dan mengorbankan pasien yang lebih muda."

Kabar ini menggemparkan warganet di India, dan menimbulkan reaksi beragam.

Banyak yang melontarkan pujian atas keberanian dan pengorbanan. Tapi ada juga yang lebih mengungkapkan keprihatinan atas kondisi miris ini. Mereka melihat insiden ini sebagai kegagalan pemerintahan yang mengecewakan warganya.

"India seharusnya tidak merasa bangga dengan tindakannya. Dia mulia, tapi dia tidak harus mengorbankan dirinya sendiri. Tua seharusnya tidak berarti dibuang," komentar salah satu pengguna Twitter atas nama Sumon Kar.

Dabhalkar pernah menjadi pegawai pemerintah Maharashtra, di departemen statistik India. Dia merupakan anggota aktif organisasi relawan sayap kanan India Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS).

Baca juga: AS Kirim Bantuan Covid-19 Senilai Rp 1,4 Triliun ke IndiaBaca juga: AS Kirim Bantuan Covid-19 Senilai Rp 1,4 Triliun ke India

Gelombang kedua infeksi Covid-19 telah melanda India dalam beberapa bulan terakhir dan, sesuai data Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga, lebih dari 200.000 orang telah meninggal.

Sebanyak 2.978.709 kasus aktif Covid-19 dan total infeksi 17.997.267 (sekitar 18 Juta).

Kisah memilukan yang mirip dengan Dabhalkar, sayangnya, tidak sulit didapat di masa krisis India.

Baru kemarin, kisah memilukan lainnya juga viral di Twitter, menceritakan tentang seorang putra yang terpaksa membawa mayat ibunya dengan sepeda motor untuk dikremasi, karena kurangnya ambulans yang tersedia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com