Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Militer Dunia Naik Rp 29 Kuadriliun di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 28/04/2021, 15:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Kelesuan ekonomi akibat wabah virus corona tidak menyurutkan rencana negara-negara di dunia meningkatkan anggaran pertahanan.

Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), melaporkan belanja militer global 2020, mencapai 2 triliun dollar AS (sekitar Rp 29 kuadriliun).

Sepanjang tahun lalu, anggaran pertahanan internasional tercatat sebesar 1,981 triliun dollar AS (sekitar Rp 28,7 kuadriliun), setelah naik sebanyak 2,6 persen dibandingkan 2019, menurut sumber DW Indonesia pada Senin (26/4/2021).

Baca juga: Israel Selidiki Sistem Pertahanan yang Gagal Cegat Serangan Suriah di Dekat Reaktor Nuklir

Lima negara dengan anggaran pertahanan terbesar adalah Amerika Serikat, China, India, Rusia, dan Inggris.

Kelima negara mewakili sekitar 62 persen anggaran belanja militer di seluruh dunia.

Terutama China mencatatkan kenaikan anggaran berturut-turut dalam 26 tahun terakhir.

"Kita bisa katakan bahwa pandemi tidak berdampak signifikan terhadap anggaran belanja pertahanan pada 2020," kata Stockholm di SIPRI.

"Tapi, masih harus dilihat apakah negara-negara di dunia mempertahankan level belanja ini pada tahun kedua pandemi," imbuhnya.

Namun, tidak semua negara mencatatkan fenomena serupa.

Baca juga: Singgung Laut China Selatan, AS-Filipina Bakal Perkuat Kerja Sama Pertahanan

Di Korea Selatan dan Chile, pemerintah menggeser sebagian anggaran pertahanan untuk membiayai penanggulangan pandemi Covid-19.

Sementara negara lain, terutama Brasil dan Rusia, membelanjakan lebih sedikit ketimbang yang dianggarkan pada 2020.

AS saat ini memimpin daftar negara dengan anggaran militer terbesar. Pada 2020, militer AS mendapat anggaran sebesar 778 miliar dollar AS (sekitar Rp 11,3 kuadriliun), atau meningkat sebanyak 4,4 persen dari 2019.

Ini merupakan tahun ketiga, di mana AS menambah anggaran pertahanan tahunannya, terutama di masa kepresidenan Donald Trump.

Adapun belanja pertahanan China yang terbesar kedua di dunia, diperkirakan mencapai 252 miliar (sekitar Rp 3,6 kuadriliun) pada 2020 silam.

Menurut SIPRI, sejak 2011, anggaran militer China meroket sebesar 76 persen, sebagai bagian dari upaya Beijing memodernisasi sistem persenjataannya.

Baca juga: Lagi, China Kirim 15 Pesawatnya Langgar Zona Pertahanan Taiwan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com