Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Eksperimen Manusia Goa, 40 Hari Hidup Tanpa Ponsel, Jam, dan Sinar Matahari

Kompas.com - 26/04/2021, 12:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

ARIEGE, KOMPAS.com - Eksperimen "manusia goa" yang diikuti 15 relawan di Perancis sudah selesai, dan para peserta menceritakan pengalaman hidupnya selama percobaan itu.

Selama 40 hari mereka hidup tanpa ponsel, jam, bahkan sinar matahari untuk menguji kemampuan adaptasi manusia ketika diisolasi.

Insider pada Minggu (25/4/2021) melaporkan, kelompok itu terdiri dari delapan pria dan tujuh wanita. Mereka hidup di goa Lombrives sebagai bagian dari proyek senilai 1,4 juta dollar AS (Rp 20,3 miliar) yang disebut Deep Time.

Baca juga: Biksu Buddha Ini Diselamatkan setelah 4 Hari Terperangkap di Goa

Proyek yang dipimpin Human Adaptation Institute itu berakhir pada Sabtu (24/4/2021) setelah 40 hari masa tinggal berakhir.

Mengutip laman Kompas.id, para sukarelawan yang dipimpin penjelajah Perancis-Swiss, Christian Clot, keluar dari goa Lombrives di Ariege, di barat daya Perancis sekitar pukul 10.30 waktu setempat.

Senyum yang lebar dari wajah pucat para sukarelawan disambut tepuk tangan meriah ketika mereka keluar dari goa.

Para sukarelawan memakai kacamata khusus untuk melindungi matanya yang setelah sekian lama berada dalam kegelapan.

Baca juga: Ilmuwan yang Kumpulkan Sampel Sars di Sebuah Goa Mengaku Digigit Kelelawar yang Terinfeksi

Selama hidup sebagai manusia goa, para relawan tidur di tenda-tenda, dan membuat listrik sendiri dengan sepedah kayuh karena tidak ada cahaya alami.

Para peserta eksperimen Deep Time setelah keluar dari goa pada Sabtu (24/4/2021), usai menghabiskan 40 hari hidup di dalamnya.AP PHOTO/RENATA BRITO Para peserta eksperimen Deep Time setelah keluar dari goa pada Sabtu (24/4/2021), usai menghabiskan 40 hari hidup di dalamnya.
Mereka juga harus menimba air dari sumur sedalam 44,5 meter. Lalu karena tidak ada sinar matahari, tim harus mengikuti jam biologis untuk mengetahui waktu tidur, makan, atau tugas sehari-hari.

Tidak mengherankan, mereka dengan cepat kehilangan kesadaran soal waktu.

Setelah keluar goa Christian Clot berkata ke wartawan, "Kami baru saja pergi 40 hari... Bagi kami, itu benar-benar kejutan," dikutip Insider dari Guardian.

Seorang relawan mengatakan, dirinya mengira berada di bawah tanah selama 23 hari.

Kelompok tersebut tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar, dan tidak dapat menggunakan ponsel atau perangkat elektronik lainnya.

Baca juga: Ketatnya Filter Informasi Covid-19 di China, dari Misteri Goa Wanling hingga Seleksi Hasil Lab

Salah seorang peserta yaitu guru matematika Johan Francois menceritakan, dia berlari memutar sejauh hampir 10 km di dalam oa agar tetap bugar.

Kepada wartawan dia mengaku segera ingin keluarga goa, dan keinginannya sangat kuat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com