Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Armenia Resmi Mundur demi Redakan Krisis Usai Kalah Perang

Kompas.com - 25/04/2021, 16:26 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

YEREVAN, KOMPAS.com - Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada Minggu (25/4/2021) mengundurkan diri, tetapi tetap menjalankan tugas sementaranya.

Dengan mundurnya Pashinyan, maka pemungutan suara parlemen akan diadakan pada 20 Juni, dalam rangka meredakan krisis politik yang berlarut-larut.

Pashinyan terus didesak mundur sejak menandatangani perjanjian damai dengan Azerbaijan yang ditengahi Rusia pada November.

Baca juga: Armenia Panas, Azerbaijan Pamerkan Helm Tentara yang Tewas sebagai Piala Perang

Perjanjian damai tersebut menandai berakhirnya perang di daerah sengketa Nagorno-Karabakh.

"Saya mengundurkan diri dari jabatan sebagai perdana menteri hari ini," kata Pashinyan dalan pengumuman di Facebook-nya yang dikutip AFP.

Setelah Pashinyan mengumumkan pengunduran dirinya, semua anggota kabinetnya juga mundur sesuai hukum Armenia.

Namun Pashinyan mengatakan, dia akan tetap memenuhi tugasnya sebagai kepala pemerintahan sementara.

Baca juga: Dilanda Krisis Politik, PM Armenia Konfirmasi April Akan Mengundurkan Diri

Kekalahan Armenia dari Azerbaijan yang secara teknologi lebih unggul, memicu protes massal di republik miskin pecahan Uni Soviet tersebut.

Militer Armenia dilengkapi dengan senjata era Soviet yang sudah usang. Mereka kewalahan mempertahankan Nagorno-Karabakh yang dikuasainya selama tiga dekade.

Perang Armenia-Azerbaijan pecah di Nagorno-Karabakh pada September 2020.

Perang Azerbaijan-Armenia tersebut merenggut sekitar 6.000 nyawa, dan perjanjian damai mengharuskan Armenia menyerahkan sebagian wilayah ke Azerbaijan.

Baca juga: Armenia Masih Krisis Pasca-Perang, Presiden Berani Tolak Perintah PM

Pashinyan bersikeras dia menangani perang dengan benar, dan berkata tidak punya pilihan selain setuju dengan perjanjian damai, atau mengalami kerugian lebih besar.

Ia juga menyatakan, pemilu adalah cara terbaik untuk mengakhiri kebuntuan politik pasca-perang.

Nikol Pashinyan adalah mantan editor surat kabar yang kini berusia 45 tahun.

Ia menjadi PM Armenia sejak 2018 dan awalnya membawa gelombang optimisme ke negara yang beribu kota di Yerevan tersebut.

Baca juga: PM Armenia Tuding Militer Berusaha Melakukan Kudeta Menggulingkan Dirinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com