Pada saat yang sama, disebutkan The Irrawaddy, mereka berjuang untuk menjaga persatuan di antara jajarannya.
The Irrawaddy telah mempelajari bahwa para pemimpin puncak, dimotivasi oleh campuran kepentingan ekonomi yang mengakar kuat, keinginan untuk kekuasaan politik, dan rasa patriotisme yang salah tempat, yang membuatnya berambisi melawan gerakan anti-kudeta.
Baca juga: Media Asing Sorot Hasil KTT ASEAN untuk Konflik Myanmar di Jakarta
Untuk memastikan perwira militer Myanmar dan keluarganya tidak goyah, pada 16 April, para pemimpin mengeluarkan peringatan kepada komando dan unit lapangannya.
“Media asing maupun domestik mengkritik masalah ekonomi, politik, sosial, agama, dan hak asasi manusia dari pemerintah kita.”
Kemudian menginstruksikan "semua orang yang bertanggung jawab di semua tingkat kekuatan untuk melarang pasukan dan keluarga mendengarkan media, serta menjelaskan kepada mereka setidaknya 2 kali sepekan bahwa siaran semacam itu bohong."
Pada 17 April, komando tinggi militer Myanmar menginstruksikan semua unit "untuk tidak mengizinkan orang asing masuk ke kamp militer atau daerah sekitarnya".
Baca juga: ASEAN Akan Fasilitasi Solusi Damai untuk Kepentingan Rakyat Myanmar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.