JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia dan Jepang menyepakati bahwa krisis di Myanmar harus segera dihentikan karena sudah memakan korban jiwa yang terlalu banyak.
Kesepakatan tersebut tercapai saat Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu mengadakan pembicaraan melalui sambungan telepon.
Baca juga: KTT ASEAN di Jakarta, Saatnya Berkomuni-aksi dengan Myanmar
Pembicaraan tersebut berlangsung pada Kamis (22/4/2021) selama kurang lebih 20 menit sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.
Dalam pembicaraan tersebut, Retno juga menjelaskan pandangan Indonesia terhadap petemuan pucuk pimpinan negara-negara anggota ASEAN alias ASEAN Leaders’ Meeting mendatang.
ASEAN Leaders’ Meeting merupakan upaya dialog untuk membahas perkembangan situasi terkini di Myanmar setelah kudeta militer pada 1 Februari.
Baca juga: 139 Petugas Medis di Myanmar Hadapi Ancaman Penjara Junta Militer
Kedua menteri luar negeri tersebut juga melakukan tukar pendapat tentang ASEAN Leaders’ Meeting dan penanganan ke depannya.
Kedua belah pihak juga bersepakat untuk terus bekerja sama dalam upaya menghentikan kekerasan, pembebasan tahanan, dan pemulihan demokrasi Myanmar secepatnya.
Motegi menyampaikan rasa hormat terhadap Indonesia selaku tuan rumah ASEAN Leaders’ Meeting.
Dia juga mendukung upaya keras ASEAN yang memainkan peran penting dalam situasi Myanmar seperti menggelar ASEAN Leaders’ Meeting serta mencari solusi.
Baca juga: Krisis Myanmar Makin Parah, Jutaan Orang Terancam Kelaparan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.