KIEV, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Selasa (20/4/2021) menyampaikan, dari 30 tentara negaranya yang tewas di perbatasan dalam konflik Rusia-Ukraina, mayoritas ditembaki oleh sniper Rusia.
Kuleba melaporkan hal tersebut dalam konferensi virtual dengan sekitar 100 jurnalis dari 30 negara lebih.
"Situasi sekarang tentara Ukraina diperintahkan untuk tidak bereaksi atas segala provokasi di garis depan," kata Kuleba saat menjawab pertanyaan dari Kompas.com tentang situasi terkini di Donbass, ketika konflik Rusia vs Ukraina kembali memanas.
Baca juga: Balas Dendam, Ukraina Usir Diplomat Rusia dari Kiev
"Sayangnya, pihak yang lain melakukan segala cara untuk memprovokasi mereka."
"Salah satu buktinya, sekitar 30 tentara yang tewas sejak Januari 2021 banyak yang terbunuh oleh sniper."
"Sniper jelas ditujukan untuk membunuh orang. Kami menderita sangat banyak dari tembakan sniper, begitu pun dengan masyarakat kami," lanjut Kuleba.
Menlu Ukraina juga menyampaikan Rusia terus menambah pasukan militernya di perbatasan dengan Ukraina.
"Selama berminggu-minggu tentara Rusia terus berdatangan di wilayah dekat perbatasan kami di timur laut, timur, dan selatan."
"Dalam sekitar seminggu kombinasi tentaranya mencapai 100.000. Ini bukan berarti mereka akan berhenti membangun kekuatan di angka itu."
Baca juga: Mobilisasi Pasukan Rusia di Perbatasan Ukraina Terbesar sejak 2014
"(Pasukan) itu tidak hanya tentara, tapi juga penerjun payung, sistem elektronik yang dapat menghambat komunikasi di area Ukraina, rudal balistik, dan pertanda lain yang memungkinkan penyerangan."
Amerika Serikat menyatakan, mobilisasi pasukan Rusia di perbatasan Ukraina adalah yang terbesar sejak 2014.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengungkapkan, penempatan itu merupakan kabar yang paling mengkhawatirkan dalam konflik Rusia Ukraina terbaru.
"Ini adalah mobilisasi terbesar sejak 2014, yang menghasilkan pelanggaran kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," kata Kirby.
Kiev khawatir, Rusia yang selama ini menyokong pemberontak di Donbass, bakal berusaha mencari alasan untuk menyerang mereka.
Sejak dimulai tujuh tahun silam, konflik Rusia-Ukraina di Donbass sudah membunuh 13.000 orang dan membuat 1,5 juta warga mengungsi.
Baca juga: Rusia-Ukraina Makin Tegang, Inggris Kirim Kapal Perangnya ke Laut Hitam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.