Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Ingin Senjata Nuklirnya Siap Perang

Kompas.com - 18/04/2021, 15:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un disebut sudah memerintahkan agar senjata nuklirnya siap perang.

Dalam perintah kepada para petinggi militernya, Kim meminta mereka untuk siap menerima perintah kapan pun.

Sumber internal Pyongyang mengungkapkan, arahan itu sudah diberikan pekan ini dengan pasukan sudah bersiaga.

Baca juga: Adik Kim Jong Un Dianggap Sosok Berbahaya yang Bisa Memanaskan Dunia

Perintah dari Kim Jong Un itu muncul sebelum Korea Utara merayakan hari ulang tahun mendiang kakeknya, Kim Il Sung, pada 15 April.

Sumber itu menuturkan, perintah itu terbilang mengejutkan. Sebab, arahan itu datang saat publik merayakan kelahiran Kim pertama.

Diberitakan The Sun, sumber itu mengatakan uji coba rudal balistik jarak pendek bisa digelar dalam beberapa pekan mendatang.

Situs pemantau Pyongyang 38North merilis citra satelit, menunjukkan misil yang baru dimodifikasi berada di galangan kapal pekan ini.

Pada Maret, Korut sudah menembakkan rudal jarak pendek ke Laut Jepang dan Laut Kuning, tes pertama di era Presiden AS Joe Biden.

Dewan Keamanan PBB sudah meralang Korut menguji coba rudal, namun negara tersebut sering melanggarnya.

Baca juga: Warga Korea Utara Rayakan Ulang Tahun Kakek Kim Jong Un

Karena itu, terdapat kekhawatiran kalau negara itu tengah merampungkan program senjata nuklir, dan begitu maju di bidang militer.

Kekhawatiran bisa dimaklumi jika menilik laporan lembaga think tank bernama Asan Institute for Policy Studies.

Diwartakan Daily Mirror Sabtu (17/4/2021), Korea Utara akan punya 200 senjata nuklir dan puluhan rudal balistik antar-benua di 2027.

Laporan itu juga menyebutkan bagaimana AS dan Korea Selatan tidak siap dengan kemajuan teknologi perang Korut.

Baca juga: Tangkis Rudal Korea Utara, Jepang Akan Bikin Sistem Pertahanan Baru

Disebutkan juga bahwa upaya mereka membendung pengembangan teknologi melalui serangkaian sanksi telah gagal.

Lembaga itu menjelaskan, Kim Jong Un bakal mempunyai persenjataan yang cukup untuk menguasai Semenanjung Korea.

Karena itu, baik AS dan "Negeri Ginseng" membutuhkan pertahanan yang solid untuk membendung potensi serangan Pyongyang.

Meski begitu pada Maret merespons uji coba terakhir Korut, Biden memperingatkan dia akan tegas jika terus dicobai.

Baca juga: Rudal Korea Utara yang Baru Dikembangkan Bisa Menembus Pertahanan Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com