Pada Rabu (14/4/2021) sebuah kelompok pemberontak mengeksekusi seorang pria yang dibebaskan melalui amnesti, tetapi dikatakan kemudian memperkosa dan membunuh seorang gadis berusia lima tahun.
Kemudian tepat sebelum Hari Angkatan Bersenjata, militer Myanmar juga membebaskan sekitar 900 demonstran yang dipenjara.
Sejak kudeta 1 Februari lebih dari 3.100 orang ditahan. Sebagian besar dari mereka adalah demonstran dan aktivis anti-kudeta, menurut kelompok pemantau lokal, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.
Junta Myanmar mengeluarkan surat perintah penangkapan setiap malam di media yang dikelola pemerintah.
Penangkapan menargetkan selebriti, influencer, jurnalis, dan aktivis terkemuka dengan banyak followers di media sosial.
Sekitar 80 dokter juga ditetapkan sebagai buronan karena disebut berusaha merusak perdamaian dan stabilitas.
Baca juga: Hendak Jual Susu Naik Sepeda Motor, Pasutri Ditembak Mati Aparat Myanmar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.