Di Myanmar biasanya ada amnesti tahunan kepada ribuan tahanan untuk memperingati Tahun Baru Buddha.
Namun tahun ini dengan militer yang memegang kekuasaan, aktivis anti-kudeta memanfaatkan hari besar tersebut untuk memprotes peningkatan jumlah korban tewas dan penangkapan massal.
Belum diketahui apakah pedemo anti-kudeta atau jurnalis termasuk tahanan yang akan dibebaskan.
Seorang sumber penjara yang enggan disebut namanya berkata ke AFP, penjara di seluruh Myanmar akan membebaskan total lebih dari 23.000 mulai Sabtu (17/4/2021).
"Kami akan membebaskan lebih dari 800 tahanan dari penjara Insein di pusat kota komersial Yangon," tambahnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Pada Februari junta Myanmar membebaskan tahanan dalam jumlah sama. Beberapa kelompok HAM saat itu khawatir kondisi tersebut akan menyebabkan kekacauan di masyarakat.
Pada Rabu (14/4/2021) sebuah kelompok pemberontak mengeksekusi seorang pria yang dibebaskan melalui amnesti, tetapi dikatakan kemudian memperkosa dan membunuh seorang gadis berusia lima tahun.
Kemudian tepat sebelum Hari Angkatan Bersenjata, militer Myanmar juga membebaskan sekitar 900 demonstran yang dipenjara.
Sejak kudeta 1 Februari lebih dari 3.100 orang ditahan. Sebagian besar dari mereka adalah demonstran dan aktivis anti-kudeta, menurut kelompok pemantau lokal, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.
Junta Myanmar mengeluarkan surat perintah penangkapan setiap malam di media yang dikelola pemerintah.
Penangkapan menargetkan selebriti, influencer, jurnalis, dan aktivis terkemuka dengan banyak followers di media sosial.
Sekitar 80 dokter juga ditetapkan sebagai buronan karena disebut berusaha merusak perdamaian dan stabilitas.
https://www.kompas.com/global/read/2021/04/18/082246370/militer-myanmar-akan-bebaskan-23000-tahanan-jelang-tahun-baru-buddha