Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiap 10 Jam, FBI Buka Investigasi Baru Terkait Pemerintah China

Kompas.com - 16/04/2021, 21:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan bahwa setiap 10 jam, pihaknya membuka investigasi yang terkait dengan pemerintah China.

Saking banyaknya penyelidikan yang dibuka, kini FBI mengaku memiliki lebih dari 2.000 penyelidikan yang terkait dengan pemerintah China.

Baca juga: China Jebloskan Bos Besar Media Hong Kong Jimmy Lai ke Penjara 12 Bulan

Hal itu diungkapkan oleh Direktur FBI Christopher Wray pada Rabu (14/4/2021) kepada Komite Intelijen Senat Amerika Serikat (AS).

Wray mengatakan, tidak ada negara lain di seluruh dunia yang menjadi ancaman keamanan ekonomi dan demokrasi terhadap AS selain China.

Dia menambahkan, kemampuan “Negeri Panda” untuk memengaruhi lembaga-lembaga "Negeri Paman Sam" sudah terlalu dalam, luas, dan gigih.

Pernyataan Wray muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing di berbagai bidang sebagaimana dilansir CNN, Kamis (15/4/2021).

Baca juga: Tak Ingin Buat China Marah, Kapal Induk Inggris Hindari Lewat Selat Taiwan

Berbagai ketegangan itu meliputi dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang dan masalah yang terkait dengan Taiwan dan Hong Kong.

Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines dan Direktur CIA William Burns berbicara bersama Wray pada rapat tersebut.

Secara khusus, Wray juga menyoroti operasi pemerintah China terhadap warga Tionghoa di AS yang diberi nama Foxhunt.

Dalam operasi tersebut. Beijing diduga yang melakukan aktivitas penegakan hukum ilegal yang tidak terkoordinasi di wilayah AS.

Baca juga: Apakah Nasib Alibaba Jadi Peringatan bagi Perusahaan Teknologi China Lainnya?

Operasi tersebut seperti mengancam, mengintimidasi, melecehkan, dan memeras Diaspora Chinad dan warga Tionghoa di AS.

"Ini merupakan indikasi dan ilustrasi betapa menantang dan beragamnya ancaman khusus ini," kata Wray.

Di sisi lain, pemerintah China memandang operasi Foxhunt sebagai kampanye anti-korupsi internasional yang menargetkan buronan dari China.

Operasi tersebut seringkali menargetkan mantan pejabat atau orang kaya yang dicurigai melakukan kejahatan ekonomi.

Baca juga: China Tantang Menkeu Jepang Minum Air Limbah PLTN Fukushima

Kementerian Luar Negeri China sebelumnya membela tindakan agennya di luar negeri.

Mereka menyatakan, otoritas penegak hukum China secara ketat mematuhi hukum internasional. Kementerian itu menuduh kritik yang dilontarkan AS didorong oleh motif tersembunyi.

Pada Rabu, Haines mengatakan kepada Komite Intelijen Senat AS bahwa pemerintah China memiliki kemampuan siber yang substansial.

Jika kemampuan siber itu diterapkan, setidaknya dapat menyebabkan gangguan sementara terhadap infrastruktur penting di AS.

Baca juga: Seorang Pria Down Syndrome di China Dibunuh dan Dikremasi untuk Gantikan Orang Lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com