Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Klaim Mampu Perkaya Uranium Hingga 60 Persen

Kompas.com - 16/04/2021, 17:46 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com – Iran mengeklaim bahwa pihaknya berhasil memperkaya uranium hingga 60 persen.

Klaim tersebut disampaikan Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf melalui Twitter pada Jumat (16/4/2021) sebagaimana dilansir The National.

Baca juga: Sejarah Hubungan Iran-Israel: dari Bersekutu hingga Jadi Lawan Mematikan

Dia mengatakan bahwa pukul 12.40 malam, ilmuwan-ilmuwan Iran yang muda memperoleh 60 persen produk uranium yang diperkaya.

Sebelumnya, pada Selasa (13/4/2021), Iran menyatakan telah mulai memperkaya uranium ke tingkat kemurnian 60 persen.

Pernyataan pada Selasa itu dikeluarkan setelah fasilitas nuklir Iran, Natanz, mengalami insiden yang diduga karena serangan siber.

Iran menyalahkan Israel atas insiden di Natanz. Insiden itu membuat jaringan listrik padam.

Baca juga: Iran Klaim Fasilitas Nuklir Natanz Disabotase, Pelakunya Disebut Israel

Listrik yang padam mengakibatkan kerusakan pada alat centrifuge yang digunakan untuk memperkaya uranium.

Kepala negosiator negara itu, Abbas Araghchi, mengonfirmasi eskalasi yang ada menjelang negosiasi terbaru mengenai kesepakatan nuklir 2015 di Wina, Austria.

Iran menuntut AS mencabut semua sanksi sebelum pihaknya kembali ke kesepakatan nuklir. Washington, di sisi lain, menuntut Iran kembali ke kesepakatan sebelum mencabut sanksi.

Di bawah kesepakatan nuklir 2015, Iran seharusnya berkomitmen untuk membatasi pengayaan uranium hanya sampai 3,67 persen.

Baca juga: Iran Sebut Ada Teroris yang Menyerang Fasilitas Nuklirnya

Namun, Iran telah meningkatkan pengayaan uraniumnya hingga mencapai 20 persen pada Januari.

Iran getol memperkaya uraniumnya setelah mantan Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik Washington dari kesepakatan itu.

Dan sejak saat itu, Iran disebut-sebut atas beberapa pelanggaran oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Baca juga: Terjadi Kecelakaan di Fasilitas Nuklir Iran, Kedua Kalinya di Natanz sejak 2020

Pada Kamis, Presiden Iran Hassan Rouhani mengeklaim bahwa Teheran mampu memperkaya uranium hingga 90 persen, kemurnian yang dibutuhkan untuk membuat senjata nuklir.

Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan, rencana Iran untuk memperkaya uranium hingga 60 persen jelas merupakan pengembangan senjata nuklir.

Abdoul Gheit menambahkan, rencana Iran tersebut juga merupakan perpanjangan dari tindakan destabilisasi di Timur Tengah.

Baca juga: 3 Bulan Ditahan Iran, Kapal Tanker Korea Selatan Akhirnya Dibebaskan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com