Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bakal Sanksi Rusia atas Tuduhan Peretasan dan Intervensi Pilpres

Kompas.com - 15/04/2021, 18:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah AS bakal umumkan sanksi kepada Rusia karena sudah meretas dan mencampuri pilpres mereka.

Dalam beberapa bulan terakhir, tensi dua rival bebuyutan ini kembali memanas, paling anyar adalah dugaan invasi Moskwa ke Ukraina.

Wall Street Journal yang mengutip sumber memberitakan, sanksi itu akan berlaku pada 20 entitas "Negeri Beruang Merah".

Baca juga: Perusahaan Permata Sumber Dana Militer Myanmar Dijatuhi Sanksi AS Saat Korban Capai 600 Jiwa

Dalam hukuman itu, AS dilaporkan juga akan memberikan waktu kepada lebih dari 10 warga Rusia untuk angkat kaki.

Mereka yang ditarget, termasuk diplomat, dituding menawarkan uang kepada milisi Afghanistan untuk membunuh pasukan AS.

Perintah eksekutif yang bakal ditandatangani Presiden Joe Biden itu juga mencakup larangan bank AS menangani utang pemerintah Rusia.

Washington juga berencana merilis tuduhan bahwa Kremlin merupakan dalang dari serangan siber SolarWinds.

Dilansir AFP Kamis (15/4/2021), peretasan itu menghantam 100 perusahaan dan 18.000 jaringan komputer pemerintah dan swasta.

Microsoft, salah satu perusahaan yang diserang, menyatakan skala serangan maupun kecanggihan SolarWinds belum pernah mereka lihat sebelumnya.

Bersama dengan Inggris, Australia, Kanada, dan Uni Eropa, AS juga akan menghukum delapan individu dan entitas atas keterlibatan mereka di Crimea.

Hukumana yang diberikan makin memperburuk relasi dua negara adidaya yang sudah merenggang sebelumnya.

Pada Selasa (13/4/2021), Presiden Biden menelepon Presiden Vladimir Putin di mana mereka setuju "melanjutkan dialog".

Percakapan itu terjadi setelah pada bulan lalu, Biden menyebut Putin sebagai "pembunuh" yang siap melakukan apa pun untuk mengintervensi Pilpres AS.

Intelijen AS meyakini, Putin dan pejabat senior Rusia lainnya paham dan kemungkinan memimpin intervensi yang menguntungkan Donald Trump.

Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi Ekonomi kepada Myanmar Setelah Lebih dari 100 Orang Tewas dalam Sehari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com