AMMAN, KOMPAS.com - Pangeran Hamzah bin Hussein akhirnya berjanji setia kepada Raja Jordania Abdullah II setelah dilakukan mediasi.
Dalam pernyataan yang dirilis beberapa jam setelah mediasi, pangeran berusia 41 tahun itu menyatakan akan patuh kepada konstitusi.
Pejabat setempat menuturkan, Raja Abdullah mengutus pamannya, Pangeran Hassan, untuk membantu meredakan ketegangan.
Baca juga: Sosok Pangeran Hamzah, Anak Kesayangan Raja yang Dituduh Bikin Kacau Jordania
Meski begitu, Pangeran Hamzah yang pernah menjadi Putra Mahkota Jordania membantah terlibat dalam konspirasi.
"Saya menempatkan diri saya di tangan yang mulia raja. Saya akan patuh kepada konstitusi Kerajaan Hashemite Jordania," ujar Hamzah dalam suratnya.
Malik Dahlan, mediator profesional sekaligus teman keluarga kerajaan menyatakan, pertemuan itu "berjalan sukses".
Dilansir Associated Press via BBC Senin (5/4/2021), Dahlan memprediksi akan ada resolusi dalam waktu singkat.
Hamzah bin Hussein awalnya merupakan calon pewaris takhta dari Raja Abdullah II yang notabene adalah saudara tirinya.
Namun, pada 2004 dia tiba-tiba dicopot dari gelarnya dengan raja mengangkat putranya, Pangeran Hussein, sebagai penerus.
Baca juga: Kerajaan Jordania Retak, Pangeran Hamzah Dituduh Kacaukan Negara
Pada sabtu (3/4/2021), Hamzah merilis dua video di mana dia mengeklaim dijadikan tahanan rumah.
Dia mengaku didatangi salah satu pejabat senior, yang melarangnya untuk keluar untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Sebabnya dalam pertemuan yang didatangi Hamzah, terdapat kritikan yang disuarakan ke pemerintahan saudara tirinya.
Si petinggi merujuk kepada agenda pertemuan para pemimpin suku, di mana Hamzah mengaku mendapatkan dukungan.
Baca juga: Pangeran Hamzah bin Hussein Dituduh Hendak Kacaukan Jordania dengan Bantuan Asing
Keesokan harinya (4/4/2021), Wakil Perdana Menteri Ayman Safadi menyebut si pangeran bersekutu dengan pihak asing untuk "mengacaukan" negara.
Safadi menuding, putra kesayangan mendiang Raja Hussein itu mengerahkan pemimpin suku melawan pemerintah.
Disebutkan pemerintah mencoba untuk mengurungkan niat Hamzah daripada nantinya memproses berdasarkan aturan yang berlaku.
Namun, si pangeran menegaskan dia tidak akan menuruti, sebelum kemudian berubah pikiran pasca-adanya mediasi.
Baca juga: Pangeran Jordania Ini Mengaku Jadi Tahanan Rumah karena Dituduh Kritik Raja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.