Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Pangeran Hamzah, Anak Kesayangan Raja yang Dituduh Bikin Kacau Jordania

Kompas.com - 05/04/2021, 20:26 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

AMMAN, KOMPAS.com - Mantan putra mahkota Jordania dituduh berusaha menggerakkan para kepala suku untuk melawan pemerintah.

Pangeran Hamzah bin Hussein bekerja dengan "entitas asing" untuk mengacaukan negara, kata Wakil Perdana Menteri Jordania Ayman Safadi.

Sang pangeran sebelumnya merilis dua video ke BBC, mengklaim bahwa dia ditempatkan dalam tahanan rumah.

Baca juga: Kerajaan Jordania Retak, Pangeran Hamzah Dituduh Kacaukan Negara


Dia membantah telah melakukan konspirasi, tetapi menuduh para pemimpin Jordania tidak mampu menjalankan pemerintahan dan melakukan korupsi.

Enam belas orang, termasuk mantan penasihat Raja Abdullah dan anggota keluarga kerajaan lainnya, ditangkap pada Sabtu (3/4/2021) atas tuduhan mengancam keamanan.

Dalam videonya, Pangeran Hamzah, saudara tiri raja, berkata dia dilarang keluar rumah atau berkomunikasi dengan orang lain.

Langkah ini diambil pemerintah menyusul kunjungan sang pangeran ke sejumlah pemimpin suku, yang dikatakan telah memberikan dukungan.

Ibunya, Ratu Nur yang lahir di Amerika Serikat, berkata dia mendoakan anaknya yang dia sebut sebagai korban tak bersalah dari "fitnah jahat".

Tuduhan apa yang dikenakan pada sang pangeran?

Menanggapi kehebohan yang diakibatkan video tersebut pada hari Minggu, wakil PM Ayman Safadi menyatakan Pangeran Hamzah telah memutarbalikkan fakta dan berusaha menarik empati, lansir kantor berita negara, Petra.

Dalam konferensi pers, dia berkata Pangeran Hamzah telah berbicara dengan pihak di luar negeri tentang mengacaukan stabilitas negara dan pemerintah sudah lama mengawasinya.

Sang pangeran dituduh berusaha menggerakkan "para pemimpin klan" untuk melawan pemerintah.

Tetapi rencana tersebut telah "dihentikan sejak awal", kata Safadi seperti dikutip Petra.

Safadi kemudian mengklaim bahwa seorang pria yang punya koneksi dengan dinas keamanan asing menawari istri Pangeran Hamzah, Putri Basmah, penerbangan keluar dari Jordania. Dia tidak merinci dinas keamanan luar negeri mana yang terlibat.

Baca juga: Pangeran Hamzah bin Hussein Dituduh Hendak Kacaukan Jordania dengan Bantuan Asing

Pangeran Hamzah bersama istrinya, Putri Basmah pada 2011.BBC INDONESIA/KHALIL MAZRAAWI Pangeran Hamzah bersama istrinya, Putri Basmah pada 2011.
Safadi mengatakan para pejabat telah berusaha membujuk sang pangeran alih-alih mengambil tindakan hukum terhadapnya, namun Pangeran Hamzah "menanggapi permintaan ini secara negatif". Dia menekankan bahwa dialog sedang berlangsung.

Kekuatan-kekuatan di wilayah termasuk Mesir, Turki, dan Arab Saudi menyuarakan dukungan untuk Raja Abdullah setelah operasi tersebut.

Halaman:

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com