Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran Jordania Ini Mengaku Jadi Tahanan Rumah karena Dituduh Kritik Raja

Kompas.com - 04/04/2021, 08:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

AMMAN, KOMPAS.com - Seorang pangeran Jordania mengaku, dia menjadi tahanan rumah karena melontarkan kritik kepada sang raja.

Dalam video yang dirilis pengacaranya, Pangeran Hamzah bin Hussein menuding saudara tirinya, Raja Abdullah, korupsi dan tak kompeten mengurus negara.

Pernyataan sang bangsawan terjadi setelah terjadi penangkapan sejumlah pejabat tinggi atas tuduhan melakukan kudeta.

Baca juga: Gabung ke Startup Bernama BetterUp, Begini Kesan Pangeran Harry

Militer sebelumnya membantah mereka menjadikan Pangeran Hamzah sebagai tahanan rumah, seperti dilansir BBC Sabtu (3/4/2021).

Meski begitu, dia diperintahkan untuk tidak melakukan gestur yang bisa dijadikan senjata "mengancam keamanan dan stabilitas" negara.

Penahanan Pangeran Hamzah terjadi setelah dia mengunjungi para pemimpin suku, dan mengeklaim memperoleh dukungan.

Meski begitu, dia membantah sudah melakukan pelanggaran dan terlibat dalam konspirasi seperti yang dituduhkan.

Apa yang pangeran katakan?

Dalam video yang dirilis, Hamzah mengungkapkan dia dikunjungi oleh kepala staf jenderal Jordania pada Sabtu pagi waktu setempat.

Baca juga: Pekerjaan Baru Pangeran Harry Kini di Sebuah Perusahaan Kesehatan Mental

Dalam kunjungannya, si petinggi jenderal menekankan Hamzah untuk tak pergi keluar atau berkomunikasi dengan orang lain.

"Karena dalam pertemuan yang hadiri, di media sosial, terdapat kritikan untuk raja," papar si bangsawan.

Mantan Putra Mahkota Jordania itu menyatakan, dia memang tidak dituding sudah mengkritik saudara tirinya sendiri.

Namun, dia kemudian menyerang Raja Hussein telah membuat stabilitas negara goncang selama 15-20 tahun terakhir.

"Saya tak bertanggung jawab atas melemahnya pemerintahan, korupsi, dan inkompetensi yang semakin merajalela," sindirnya.

Baca juga: Pangeran William Murka, Meghan dan Harry Pakai Label “Royal” di Websitenya

Putra mendiang Raja Hussein dengan Ratu Noor itu melanjutkan, situasinya semakin buruk karena orang tak bisa mengekspresikan pendapat.

Penangkapan sejumlah figur politik di Jordania, sekutu AS di Timur Tengah, terbilang momen yang langka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com