Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Kereta Api Fatal di Taiwan, 36 Orang Dilaporkan Tewas

Kompas.com - 02/04/2021, 13:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

TAIPEI, KOMPAS.com – Puluhan orang di Taiwan dikhawatirkan tewas setelah kereta api yang penuh sesak tergelincir dan keluar dari relnya.

Insiden mengenaskan tersebut terjadi di dekat terowongan bawah tanah di Hualien, Taiwan, pada Jumat (2/4/2021) sebagaimana dilansir AFP.

Tim penyelamat masih berjuang untuk menyelamatkan para penumpang yang masih terjebak di dalam gerbong kereta api.

Polisi menduga, kecelakaan itu disebabkan oleh kendaraan konstruksi yang tiba-tiba meluncur dari tanggul lalu menabrak kereta sebelum memasuki terowongan.

Baca juga: Kecelakaan Kereta Api Tewaskan 32 Orang, Presiden Mesir Keluarkan Ancaman

"Ada kendaraan konstruksi yang tidak parkir dengan benar dan meluncur ke jalur kereta api," kata Kepala Kepolisian Hualien Tsai Ding-hsien kepada wartawan.

“Ini pemahaman awal kami dan kami sedang mengklarifikasi penyebab kejadian tersebut,” imbuh Tsai.

Kantor Presiden Tsai Ing-wen mengatakan, dia telah memerintahkan rumah sakit untuk bersiaga menampung para korban kecelakaan kereta.

"Prioritas utama sekarang adalah menyelamatkan para korban," kata Tsai Ing-wen dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Kecelakaan Kereta Api di Mesir, 32 Orang Tewas

Kecelakaan itu terjadi di jalur kereta timur Taiwan sekitar pukul 09.30 waktu setempat, di dekat kota pesisir Hualien.

Gambar yang diterbitkan oleh situs media lokal UDN menunjukkan, bagian depan kereta masuk ke dalam terowongan dan telah hancur.

Polisi kereta api melaporkan, sebanyak 36 penumpang tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan saat tiba di rumah sakit.

Sebanyak 72 penumpang lagi diyakini masih terjebak di dalam gerbong kereta. Sementara 61 penumpang lain telah dibawa ke rumah sakit.

Pusat Operasi Darurat memperkirakan bahwa korban tewas dalam kecelakaan fatal tersebut sebanyak 26 orang.

Baca juga: Menteri India Berjanji Tindak Tegas Aktivis Hindu yang Paksa Suster Katolik Turun dari Kereta

Selamat lewat atap

"Rasanya seperti ada guncangan hebat dan saya mendapati diri saya jatuh ke lantai," kata seorang wanita yang selamat kepada UDN.

"Kami memecahkan jendela lalu naik ke atap kereta agar bisa keluar," imbuh korban selamat tersebut.

Kereta dengan delapan gerbong itu sedang melakukan perjalanan dari Taipei ke Taitung dan membawa sekitar 350 penumpang.

Kecelakaan itu terjadi pada awal Festival Tomb Sweeping, liburan panjang akhir pekan ketika jalanan dan rel kereta api Taiwan biasanya penuh sesak.

Selama festival tersebut, orang-orang Taiwan kembali ke desa leluhur untuk membersihkan kuburan kerabat mereka dan memberikan persembahan.

Baca juga: Seorang Wanita Asia Tiba-tiba Dikencingi Seorang Pria Asing di Kereta

Jalur kereta api timur Taiwan biasanya merupakan jalur yang populer karena menawarkan pemandangan garis pantai timurnya yang indah dengan sedikit penduduk.

Kecelakaan kereta api tersebut diprediksi menjadi salah satu kecelakaan kereta api terburuk di Taiwan dalam beberapa dekade terakhir.

Tradedi besar yang melibatkan kereta api di Taiwan kali terakhir terjadi pada 2018. Kala itu, kecelakaan kereta api menelan korban tewas sebanyak 18 orang.

Selain itu, kecelakaan nahas tersebut membuat lebih dari 200 orang, dari total 366 penumpang, mengalami luka-luka.

Pada 1991, kecelakaan kereta api di Taiwan menelan korban tewas sebanyak 30 orang dan 112 orang mengalami luka-luka.

Baca juga: Rem Blong Usai Hindari Sapi, Kereta Api Mundur Tak Terkendali Sejauh 35 Km

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com