Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Siagakan Tentara di Perbatasan Myanmar, Lindungi Pipa Gas Alam

Kompas.com - 02/04/2021, 08:08 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Beberapa sumber melaporkan bahwa Beijing menyiagakan pasukannya di perbatasan Myanmar-China.

Sumber tersebut mengatakan, pasukan China berkumpul di Jiegao yang berseberangan dengan kota Muse di Negara Bagian Shan, Myanmar.

Melansir The Irrawaddy, Kamis (1/4/2021), China telah mengirim sejumlah pasukan dan truk militernya ke wilayah itu beberapa hari sebelumnya.

Sumber dari kelompok etnik bersenjata mengatakan, China mengirim sinyal peringatan ke Myanmar.

Baca juga: Dengan Suara Bulat, Dewan Keamanan PBB Mengutuk Keras Kematian Warga Sipil di Myanmar

TVBS News di Taiwan melaporkan, pasukan China ada di sana untuk melindungi pipa gas alam. Namun saluran televisi tersebut tidak memerinci laporannya.

Pada awal Maret, China meminta junta militer Myanmar untuk melindungi pipa minyak dan gas yang mengalir ke negara tersebut.

Permintaan itu diutarakan setelah munculnya sentimen anti-China dan pengunjuk rasa mengancam akan meledakkan pipa tersebut.

Proyek saluran pipa kembar sepanjang 800 kilometer ini membentang dari Kyaukphyu di Negara Bagian Rakhine melewati wilayah Magwe, Mandalay, dan Negara Bagian Shan lalu berakhir di China.

Baca juga: Sejarah Myanmar Disebut Negeri Seribu Pagoda

“Negeri Panda” sendiri berkeras bahwa perebutan kekuasaan yang dilakukan militer Myanmar adalah urusan internal.

China selalu menegaskan hal itu di forum internasional termasuk di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Pada Februari, Kedutaan Besar China di Yangon menghadapi aksi demonstrasi yang berlangsung hampir setiap hari.

Para demonstran menuntut Beijing menghentikan dukungan untuk militer Myanmar. Sentimen anti-China juga tumbuh di Myanmar, termasuk memboikot produk China.

Baca juga: Etnik Myanmar Bersatu Lawan Kudeta, Akankah Tiru Sumpah Pemuda Indonesia?

Pada Senin (29/3/2021), tiga kelompok etnik bersenjata di Myanmar menyatakan bersedia bergabung dengan seluruh kelompok etnik untuk memerangi junta militer.

Ketiga kelompok etnik bersenjata tersebut adalah Arakan Army (AA), Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), dan Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA).

Ketiganya membentuk aliansi yang dinamakan Brotherhood Alliance alias Persaudaraan Aliansi.

Tiga kelompok etnik bersenjata itu bermarkas di sepanjang perbatasan China.

Sedankan AA juga memiliki pasukan besar di Negara Bagian Rakhine utara, berbatasan dengan Bangladesh.

Baca juga: 43 Anak-anak Tewas di Myanmar, Korban Kejahatan Junta Militer

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com