Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

43 Anak-anak Tewas di Myanmar, Korban Kejahatan Junta Militer

Kompas.com - 01/04/2021, 19:05 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Setidaknya 43 anak telah tewas di tangan angkatan bersenjata di Myanmar kudeta militer pada 1 Februari.

Laporan itu disampaikan organisasi hak asasi Save the Children sebagaimana dilansir BBC, Kamis (1/3/2021).

Kelompok itu mengatakan, Myanmar berada dalam situasi mimpi buruk dengan korban tewas termuda yang diketahui baru berusia tujuh tahun.

Sebuah kelompok pemantau lokal menyebutkan, jumlah korban tewas secara keseluruhan di Myanmar berjumlah 536 orang.

Baca juga: Sepanjang Maret, Aparat Myanmar Gerebek dan Tembaki Sejumlah Rumah Sakit

Utusan khusus PBB untuk Myanmar Christine Schraner Burgener memperingatkan bahwa negara tersebut di ambang perang saudara berskala besar.

Burgener menambahkan, adanya risiko pertumpahan darah dalam waktu dekat di Myanmar karena kekerasan yang semakin meningkat.

Peringatan itu disampaikan Burgener menyusul gejolak pertempuran antara tentara dan milisi dari kelompok etnik bersenjata di daerah perbatasan.

Kerusuhan di Myanmar dimulai dua bulan lalu ketika militer Myanmar menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan mengambil alih kekuasaan.

Baca juga: 9 Etnis Minoritas Utama Myanmar yang Selalu Disisihkan Junta Militer

Sejak saat itu, aksi demonstrasi di Myanmar bergelora hampir setiap hari. Polisi dan tentara Myanmar membubarkan demonstrasi dengan kekerasan dan tak segan membunuh.

Hari paling mematikan dari konflik Myanmar sejauh ini terjadi pada Sabtu (27/3/2021) pekan lalu, ketika lebih dari 100 orang tewas.

Saksi mata mengatakan, angkatan bersenjata Myanmar menyerang orang secara acak di jalanan. Beberapa orang bahkan terbunuh di rumah mereka sendiri.

Korban tewas termuda yang berusia tujuh tahun bernama Khin Myo Chit. Keluarga bocah tersebut mengatakan kepada BBC bahwa dia dibunuh polisi saat berlari menuju ayahnya.

Baca juga: Covid-19 Kembali Mewabah di Perbatasan dengan Myanmar, China Tindak Keras Penyeberangan Ilegal

Kala itu, polisi melakukan penggerebekan di rumah mereka di Mandalay pada akhir Maret.

"Mereka menendang pintu untuk membukanya," kata saudara Khin Myo Chit, May Thu Sumaya (25).

Dia menambahkan, ketika pintu terbuka, polisi bertanya kepada ayahnya apakah ada orang lain di rumah itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com