Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama di Dunia, Rusia Daftarkan Vaksin Covid-19 untuk Hewan

Kompas.com - 01/04/2021, 09:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia mengklaim telah mendaftarkan vaksin Covid-19 untuk hewan (Carnivak-Cov) yang pertama di dunia, menurut outlet media pemerintah TASS.

Konstantin Savenkov, Wakil Kepala Layanan Federal untuk Pengawasan Hewan dan Fitosanitasi mengatakan uji klinis vaksin Carnivak-Cov, dimulai pada Oktober. Tahap itu dilakukan kepada anjing, kucing, rubah, rubah Arktik, cerpelai, dan hewan lainnya.

Carnivak-Cov, untuk melawan infeksi virus corona pada hewan karnivora. Vaksin yang dikembangkan Pusat Kesehatan Hewan Federal Rosselkhoznadzor ini, diklaim telah terdaftar di Rusia.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Teror di Mabes Polri Jakarta Disorot Media Asing | Kelompok Etnik Bersenjata Myanmar Siap Lawan Militer

"Sejauh ini, ini (vaksin untuk hewan) adalah produk pertama dan satu-satunya di dunia untuk mencegah Covid-19 pada hewan," kata Konstantin Savenkov melansir US News & World Report pada Rabu (31/3/2021).

Menurut Savenkov, vaksin tersebut diperkirakan bertahan setidaknya enam bulan dan dapat mencegah mutasi virus corona lebih lanjut.

“Hasil penelitian memberi kami dasar untuk menyimpulkan bahwa vaksin itu aman dan memiliki efek imunogenik yang kuat, karena semua hewan yang divaksinasi mengembangkan antibodi terhadap virus corona baru hingga 100 persen,” kata Savenkov.

Baca juga: 3 Gorila di Kebun Binatang AS Positif Covid-19, Diduga Tertular dari Pegawai

Vaksin kemungkinan akan diproduksi massal secepatnya pada April.

Beberapa perusahaan pembibitan hewan domestik dan perusahaan komersial di Yunani, Polandia dan Austria disebut sudah berencana untuk membelinya.

Perusahaan di AS, Kanada, dan Singapura, kata dia, juga telah "menunjukkan minat".

Ilmuwan Rusia melanjutkan penelitian mereka untuk menentukan berapa lama efek vaksin bertahan pada hewan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan meskipun Covid-19 diyakini kemungkinan berasal dari kelelawar, tidak ada bukti bahwa hewan memainkan peran penting dalam menyebarkan Covid-19 kepada manusia.

Baca juga: Khawatir Makin Banyak Cerpelai Bangkit dari Kubur, Denmark Akan Bakar Bangkainya

Namun, organisasi tersebut juga mengatakan virus dapat menyebar dari manusia ke hewan dalam beberapa situasi, terutama selama kontak dekat. Tetapi risikonya dianggap rendah.

Menurut WHO, Kucing, anjing, singa atau macan, gorila, cerpelai, dan beberapa mamalia lain dapat terinfeksi virus. Ini berdasarkan laporan hewan yang tertular Covid-19 di seluruh dunia.

Sebagian besar hewan yang terinfeksi corona itu melakukan kontak dengan orang yang positif Covid-19.

Baca juga: Survei YouGov: Rusia Produsen Vaksin Tepercaya, Sputnik V Paling Dikenal

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com