Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Myanmar Makin Buruk, Militer Gelar Serangan Udara ke Penduduk Desa

Kompas.com - 29/03/2021, 12:05 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Militer Myanmar menjadi sorotan lantara menggelar serangan udara ke desa, dan memaksa penduduknya mengungsi di hutan.

Suara tembakan terus terdengar saat pemakaman satu dari 114 korban tewas dalam demonstrasi pada Sabtu (27/3/2021).

Hari itu akan dikenang sebagai hari paling berdarah sejak junta militer melakukan kudeta pada 1 Februari.

Baca juga: AS Ngeri dengan Ratusan Korban Tewas dalam Demonstrasi Myanmar


Sebabnya, aparat Myanmar menembaki warga sipil yang di dalamnya termasuk bocah berusia lima dan 13 tahun.

Media setempat memberitakan, sekitar 3.000 orang dari Negara Bagian Karen menyeberang ke Thailand untuk mengungsi.

David Eubank, pendiri organisasi kemanusiaan Free Burma Rangers menerangkan, junta militer melakukan serangan udara ke desa di Karen.

Dilansir Sky News Minggu (28/3/2021), Eubank mengungkapkan tiga warga desa tewas dengan delapan lainnya terluka.

Eubank menceritakan, serangan dari jet tempur itu terjadi Sabtu pukul 20.30 waktu setempat, berlanjut hingga pukul 02.00 keesokan harinya.

"Terdapat sejumlah serangan udara. Tapi yang membuat kami mengernyit adalah tidak ada serangan di sana selama 20 tahun terakhir," ujar dia.

Baca juga: 114 Korban Tewas dalam Hari Protes Paling Berdarah Terbaru di Myanmar

Dia mengatakan, kemampuan militer Burma, nama lama Myanmar, terus meningkat karena disokong China dan Rusia.

"Orang-orang kini berlindung di Lembah Day Pu No, dengan total 8.000 orang bersembunyi karena kekerasan terus meningkat sejak 1 Februari," keluhnya.

Eubank melanjutkan, Tatmadaw, sebutan junta militer, tidak hanya membunuh pria, perempuan, dan anak-anak di kota.

Tatmadaw kini juga menggempur berbagai kelompok etnis di kawasan gunung, salah satunya di Negara Bagian Karen.

"Apa yang saya lihat saat ini adalah situasi semakin buruk," jelas Eubank mengomentari kengerian di negara bagian kawasan tenggara Myanmar tersebut.

Serangan udara itu terjadi setelah faksi Uni Nasional Karen mengumumkan merebut pos militer dekat Thailand, dan membunuh 10 orang.

Baca juga: Kelompok Bersenjata Myanmar Ancam Militer, Siap Dukung Pergerakan Sipil

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com