Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Pemberontak Rebut Bukit Strategis dari Militer Myanmar

Kompas.com - 26/03/2021, 15:12 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Tentara Pembebasan Kachin (KIA) berhasil mengambil alih bukit strategis penting di Distrik Bhamo yang dikuasai oleh militer Myanmar.

KIA merupakan kelompok etnik bersenjata yang berbasis di Negara Bagian Kachin, Myanmar. Hal itu diungkapkan oleh petugas informasi KIA Kolonel Naw Bu kepada The Irrawaddy.

Dia mengatakan, Batalyon 30 KIA menyerang pos terdepan militer Myanmar di Bukit Alaw pada Rabu (24/3/2021) pukul 17.00 watu setempat.

Setelah itu, pasukan KIA berhasil menguasai bukit tersebut pada hari Kamis (25/3/2021) sekitar pukul 04.00 waktu setempat.

Baca juga: Putus Keuangan Para Jenderal, AS dan Inggris Sanksi Perusahaan Militer Myanmar

“Bukit Alaw relatif dekat dengan perbatasan China. Dari segi militer relatif strategis,” kata Naw Bu.

“Pasukan Inggris dikerahkan di sana selama Perang Dunia II,” imbuh Naw Bu.

Dia menambahkan, serangan itu dilakukan sebagai pembalasan atas serangan militer Myanmar terhadap pos terdepan KIA dekat Laiza.

“Pasukan rezim militer (Myanmar) menembaki pos kami di Bukit Hpalap (dekat Laiza) dengan artileri semalaman pada 22 Maret,” tutur Naw Bu.

Baca juga: Saat Kontes, Ratu Kecantikan Myanmar Memohon ke Dunia: Tolong Selamatkan Kami

“Mereka menembak lagi ke Batalyon 3 di Sadone keesokan harinya. Mereka telah melakukan penyerangan selama dua hingga tiga hari,” sambung Naw Bu.

Naw Bu menuturkan, amunisi artileri militer Myanmar jatuh di barak tentara KIA.

“Yang lebih buruk, amunisi artileri juga jatuh di kamp Hkau Sau (di perbatasan China) dan di wilayah China,” imbuh Naw Bu.

KIA mengeklaim bahwa dua amunisi artileri jatuh di wilayah China pada Selasa (23/3/2021). Militer Myanmar tidak memberikan komentar atas insiden tersebut.

“Kami mendengar suara tembakan sampai Rabu malam. Tapi semuanya baik-baik saja di kota. Semua orang aman,” kata seorang warga Laiza.

Baca juga: Ayah Bocah 7 Tahun Ceritakan Detik-detik Anaknya Ditembak Mati Aparat Myanmar

Menanggapi ketegangan yang meningkat, penduduk di kamp pengungsian Weichyai menggali tempat perlindungan bawah tanah bulan ini.

Militer Myanmar dan KIA sedang dalam proses perundingan gencatan senjata sebelum kudeta militer pada 1 Februari.

Kelompok bersenjata Kachin meminta Komando Utara Militer Myanmar untuk tidak membahayakan demonstran Kachin yang menentang junta militer.

Dua warga sipil ditembak mati oleh pasukan keamanan Myanmar di ibu kota Negara Bagian Kachin, Myitkyina, pada 8 Maret.

Seorang pengunjuk rasa ketiga ditembak mati di Hpakant pada 14 Maret.

Baca juga: Kabur dari Militer Myanmar, Ribuan Pengungsi Bersiap Masuk Wilayah Pemberontak Bersenjata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com