Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langit Berubah Kekuningan dan Matahari Jadi Biru di Beijing

Kompas.com - 29/03/2021, 11:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

“Suhu rata-rata di Mongolia dan China utara sekitar 6 derajat celsius lebih tinggi dari suhu normal umumnya pada Maret,” kata Zhang.

China Utara telah lama mengalami badai pasir, karena gurun di wilayah tersebut menyebar lebih jauh ke selatan.

Hal itu diduga terjadi akibat meningkatnya frekuensi penggundulan hutan selama periode Great Leap Forward, kebijakan ekonomi pemerintah China dari 1958-1961 di bawah kepemimpinan Mao Zedong.

Deforestasi skala besar juga dianggap sebagai faktor penyebab badai debu di China.

Beijing telah menanam "tembok hijau besar" dari pepohonan, untuk memerangkap debu yang masuk. China juga mencoba membuat koridor udara yang menyalurkan angin dan memungkinkan pasir dan polutan lainnya lewat lebih cepat.

Baca juga: Membandingkan Matahari Buatan Korsel dan China, Apa Bedanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com