Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 Pedemo Myanmar Ditembak Mati Saat Hari Parade Militer

Kompas.com - 27/03/2021, 17:29 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Setidaknya 19 pedemo Myanmar ditembak mati oleh aparat keamanan di berbagai kota negara itu pada Sabtu (27/3/2021).

Insiden ini terjadi saat junta militer Myanmar merayakan Hari Angkatan Bersenjata dengan parade militer di ibu kota Naypyidaw.

AFP mengonfirmasi sembilan pedemo tewas di Mandalay, tiga di negara bagian Shan, satu di kota Bagan, dan enam di Yangon.

Baca juga: Kudeta Myanmar Makin Membara, Markas Partai Suu Kyi Dilempari Bom Molotov

Media lokal mencantumkan jumlah korban yang lebih tinggi. Laporan dari Reuters menyebutkan 50 orang di demo Myanmar ditembak mati.

Para pengunjuk rasa diberitakan menyerbu jalanan Yangon, Mandalay, dan kota-kota lainnya meski militer Myanmar sudah memperingatkan bakal menembak di kepala dan punggung.

"Ini hari memalukan bagi aparat keamanan," kata Dr Sasa juru bicara CRPH, grup anti-junta yang dibuat oleh anggota parlemen yang digulingkan.

"Para jenderal militer merayakan Hari Angkatan Bersenjata setelah mereka membunuh lebih dari 300 warga sipil tak bersalah," katanya seraya memperkirakan jumlah korban tewas sejak kudeta Myanmar 1 Februari.

Baca juga: Gelar Parade Angkatan Bersenjata, Pemimpin Junta Militer Myanmar Sebut Rusia Teman Sejati

Melansir Nikkei Asia, parade militer tersebut ditayangkan di saluran televisi yang dikendalikan oleh junta militer.

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin menghadiri acara tersebut. Pada Jumat (26/3/2021), Formin bertemu dengan Jenderal Min Aung Hlaing.

Dalam pidatonya, Jenderal Min Aung Hlaing menegaskan kembali janjinya untuk mengadakan pemilu baru di Myanmar.

Jenderal Min Aung Hlaing mengklaim, tentara terpaksa merebut kekuasaan pada 1 Februari karena dia menuduh Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) telah mencurangi pemilu.

Dia menambahkan, beberapa pemimpin partai telah dinyatakan bersalah melakukan korupsi dan tindakan hukum telah diambil terhadap mereka.

Sementara itu sebuah grup aktivis menghitung total pedemo Myanmar ditembak mati militer mencapai hampir 380 sampai hari ini.

Baca juga: Gadis 7 Tahun Ini Ditembak Mati Aparat Myanmar Saat Berlari ke Ayahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com