Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Cerita Dunia] Sejarah Kartel Sinaloa, dari Penyelundup Jadi Organisasi Kriminal yang Kejam

Kompas.com - 27/03/2021, 15:59 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Kartel Sinaloa merupakan aliansi dari beberapa gembong narkoba besar di Meksiko.

Kartel tersebut didirikan di negara bagian Sinaloa, Meksiko. Kini organisasi kejahatan tersebut beroperasi di 17 negara bagian Meksiko.

Tentakel Kartel Sinaloa membentang dari New York City di Amerika Serikat (AS) hingga Buenos Aires di Argentina.

Baca juga: [Cerita Dunia] John Evans Si Kepala Terkuat di Dunia, Bisa Angkat Mobil dan 96 Orang

Sejarah Kartel Sinaloa

Negara bagian Sinaloa sendiri telah lama menjadi pusat barang selundupan di Meksiko, serta sentra bagi penanaman ganja dan opium.

Hampir semua organisasi perdagangan di Meksiko berasal dari wilayah tersebut sebagaimana dilansir Insight Crime.

Kartel Sinaloa pada dasarnya berasal dari keluarga-keluarga petani kecil yang tinggal di bagian pedesaan negara bagian itu.

Pada 1960-an dan 1970-an, beberapa kelompok kriminal di negara bagian ini beralih dari memperdagangkan barang selundupan menjadi obat-obatan terlarang, khususnya ganja.

Salah satu orang pertama yang memperdagangkan ganja dalam jumlah besar adalah Pedro Aviles. Dia mengajak anak temannya, Joaquin Guzman Loera alias El Chapo, ke dalam bisnis tersebut.

Baca juga: [Cerita Dunia] Tahun-tahun Menjelang Kematian Putri Diana

Pada akhir 1970-an, sejumlah bos kriminal beserta anak buahnya bergabung dengan Kartel Guadalajara di negara bagian Jalisco.

Kartel Guadalajara dipimpin oleh Miguel Angel Felix Gallardo dibantu oleh kedua tangan kanannya, Rafael Caro Quintero dan Ernesto Fonseca Carrillo.

Seiring berjalannya waktu, Kartel Guadalajara tak hanya memperdagangkan ganja, namun juga mulai memperdagangkan kokain dari Kolombia.

Bekerja sama dengan Juan Ramon Matta Ballesteros dari Honduras, Kartel Guadalajara berhasil menjalin koneksi dengan Kartel Medellin di Kolombia yang dipimpin Pablo Escobar.

Matta Ballesteros beroperasi sebagai perantara utama tokoh kriminal antara Meksiko dan Kolombia, khususnya Kartel Medellin dan Kartel Guadalajara.

Baca juga: [Cerita Dunia] Kamagasaki, Kota Kumuh di Jepang yang Dihapus dari Peta

Namun, Kartel Guadalajara perlahan-lahan mengalami kemunduran setelah membunuh agen Administrasi Penegakan Narkoba AS (DEA) Enrique Camarena alias Kiki pada 1985.

Kematian Kiki adalah awal dari kehancuran Kartel Guadalajara. Tekanan AS memaksa pihak berwenang Meksiko untuk bertindak, dan para pemimpin kartel melarikan diri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Selandia Baru Larang Ponsel di Sekolah untuk Tingkatkan Angka Melek Huruf

Selandia Baru Larang Ponsel di Sekolah untuk Tingkatkan Angka Melek Huruf

Global
Menteri Malaysia Minta Warga Menikah Dini untuk Dongkrak Angka Kelahiran

Menteri Malaysia Minta Warga Menikah Dini untuk Dongkrak Angka Kelahiran

Global
Presiden Belarus Alexander Lukashenko Akan Temui Xi Jinping di China

Presiden Belarus Alexander Lukashenko Akan Temui Xi Jinping di China

Global
Operator Satelit Mata-mata Korea Utara Akan Laporkan Temuan ke Militer

Operator Satelit Mata-mata Korea Utara Akan Laporkan Temuan ke Militer

Global
Warga Israel yang Dibebaskan Hamas Berbicara di Depan Umum untuk Kali Pertama, Tuntut Pemerintah

Warga Israel yang Dibebaskan Hamas Berbicara di Depan Umum untuk Kali Pertama, Tuntut Pemerintah

Global
Rangkuman Hari Ke-647 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Cegah Petro Bertemu Viktor Orban | Kabar Rusia Eksekusi Tentara yang Menyerah

Rangkuman Hari Ke-647 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Cegah Petro Bertemu Viktor Orban | Kabar Rusia Eksekusi Tentara yang Menyerah

Global
Ini Klaim China soal Penyebab Lonjakan Penyakit Pernapasan yang Jadi Sorotan Dunia

Ini Klaim China soal Penyebab Lonjakan Penyakit Pernapasan yang Jadi Sorotan Dunia

Global
Ledakan Bom di Universitas Mindanao Filipina Tewaskan 3 Orang

Ledakan Bom di Universitas Mindanao Filipina Tewaskan 3 Orang

Global
Pria Serang Turis di Paris Dekat Menara Eiffel, 1 Orang Tewas, 2 Terluka

Pria Serang Turis di Paris Dekat Menara Eiffel, 1 Orang Tewas, 2 Terluka

Global
Wapres AS: Terlalu Banyak Warga Palestina Tak Bersalah Terbunuh di Gaza

Wapres AS: Terlalu Banyak Warga Palestina Tak Bersalah Terbunuh di Gaza

Global
Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Warga Mengungsi karena Khawatir Tsunami

Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Warga Mengungsi karena Khawatir Tsunami

Global
[UNIK GLOBAL] Perkara Kopi Joss di Malaysia | Hidup 50 Tahun Tanpa Makan

[UNIK GLOBAL] Perkara Kopi Joss di Malaysia | Hidup 50 Tahun Tanpa Makan

Global
Netanyahu Tegaskan Israel Akan Terus Berperang sampai Semua Tujuan Tercapai

Netanyahu Tegaskan Israel Akan Terus Berperang sampai Semua Tujuan Tercapai

Global
COP28: 117 Negara Teken Komitmen Tingkatkan Kapasitas Energi Terbarukan 3 Kali Lipat

COP28: 117 Negara Teken Komitmen Tingkatkan Kapasitas Energi Terbarukan 3 Kali Lipat

Global
Saat Dasi Raja Charles Menyita Perhatian...

Saat Dasi Raja Charles Menyita Perhatian...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com