Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga-jaga Perang dengan China, Taiwan Produksi Rudal Jarak Jauh

Kompas.com - 26/03/2021, 06:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TAIPEI, KOMPAS.com – Taiwan telah memulai produksi massal rudal jarak jauh dan sedang mengembangkan tiga model lainnya.

Hal itu diungkapkan oleh pejabat senior Taiwan pada Kamis (25/3/2021) sebagaimana dilansir Channel News Asia.

Pernyataan tersebut merupakan pengakuan yang langka dalam upaya meningkatkan daya gedor militer Taiwan di tengah meningkatnya tekanan dari China.

China, yang mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, telah meningkatkan aktivitas militernya di dekat pulau itu akhir-akhir ini.

Baca juga: 2 Jet Tempur Taiwan Tabrakan, 1 Pilot Tewas, 1 Masih Hilang

Meski selalu diremehkan China, militer Taiwan terus memodernisasi alat utama sistem pertahanannya demi memiliki daya tangkal yang efektif.

Tak hanya itu, modernisasi alat utama sistem pertahanan Taiwan juga mencakup kemampuan untuk menyerang balik pangkalan China jika konflik bersenjata benar-benar pecah.

Menanggapi pertanyaan anggota parlemen Taiwan, Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan bahwa pengembangan kemampuan serangan jarak jauh adalah prioritas.

"Kami berharap itu (senjata) jarak jauh, akurat, dan mampu bergerak," kata Chiu.

Baca juga: Jika China Menginvasi, Taiwan Bakal Bertahan Selama yang Dibutuhkan

Dia menambahkan, penelitian tentang senjata semacam itu oleh Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan milik negara tidak pernah berhenti.

Di sebelah Chiu dalam gedung parlemen, hadir Wakil Direktur Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan Leng Chin-hsu.

Leng mengatakan, satu unit rudal jarak jauh berbasis darat telah memasuki tahap produksi, dengan tiga rudal jarak jauh lainnya sedang dalam tahap pengembangan.

Kendati demikian, dia tidak memerinci seberapa jauh rudal itu bisa terbang karena dia merasa “kurang nyaman”.

Baca juga: Demi Promo Restoran, Rakyat Taiwan Berbondong-bondong Ubah Nama Jadi Salmon

Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan merupakan lembaga yang memimpin upaya pengembangan senjata Taiwan.

Salam beberapa bulan terakhir, lembaga tersebut dilaporkan telah melakukan serangkaian uji coba rudal di lepas pantai tenggara Taiwan.

Sejumlah media di Taiwan telah menerbitkan gambar peluncuran rudal dan merilis instruksi kepada pesawat untuk menjauhi area uji.

Angkatan bersenjata Taiwan secara tradisional berkonsentrasi untuk mempertahankan pulau itu dari serangan China.

Baca juga: China Percepat Modernisasi Militer, Proyeksi 6 Tahun Lagi Dapat Serbu Taiwan

Namun Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah menekankan pentingnya mengembangkan alat penangkal asimetris.

Penangkal tersebut berupa peralatan bergerak yang sulit ditemukan dan dihancurkan, serta mampu mengenai sasaran yang jauh dari pantai Taiwan.

Amerika Serikat (AS), pemasok senjata utama Taiwan, sangat ingin menciptakan kekuatan yang mampu mengimbangi militer China.

Oleh karena itu, AS membangun upaya yang dikenal di dalam Kementerian Pertahanan AS sebagai "Benteng Taiwan".

Baca juga: Taiwan Minta Pabriknya di Myanmar Kibarkan Bendera agar Tak Dibakar seperti Pabrik China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com