Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[UPDATE] Tiga Negara Eropa Kini Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca, Total 16 Negara

Kompas.com - 16/03/2021, 06:23 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

Organisasi tersebut menambahkan pihaknya sedang menilai laporan terbaru. Tetapi menyatakan kemungkinan tidak akan mengubah rekomendasinya.

EMA juga menegaskan kembali bahwa negara-negara harus melanjutkan peluncurannya. Organisasi ini akan bertemu pada Kamis (18/3/2021). Pembahasan fokus pada kekhawatiran, tetap mempertimbangkan manfaat vaksinasi lebih besar daripada potensi risikonya.

"Sementara penyelidikan sedang berlangsung, EMA saat ini tetap berpandangan bahwa manfaat vaksin AstraZeneca dalam mencegah Covid-19, dengan risiko terkait rawat inap dan kematian, lebih besar daripada risiko efek samping," kata badan itu.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Pembekuan Darah, Direktur Oxford Vaccine Angkat Bicara

Lebih dari 11 juta suntikan AstraZeneca telah dikirimkan di Inggris, yang sekarang merupakan salah satu dari sedikit negara besar Eropa yang masih mendukung vaksin tersebut.

Spahn mengatakan dia berbicara dengan mitranya di Inggris sebelum menghentikan peluncuran Jerman.

AstraZeneca melipatgandakan keamanan vaksinnya pada Minggu (14/3/2021). Tinjauan cermat terhadap 17 juta orang yang diinokulasi dilakukan khususnya di UE dan Inggris. Penelitian itu masih menyimpulkan "tidak ada bukti" vaksin terkait dengan gumpalan.

Inggris sejauh ini telah memimpin dalam pemberian vaksin AstraZeneca, dengan lebih dari 11 juta orang menerima satu dosis, dan mereka juga tetap berdiri tegak. Data dunia nyata dari negara tersebut juga menunjukkan dampak signifikan dalam mengurangi rawat inap Covid-19.

Satu dosis vaksin mengurangi risiko rawat inap dari Covid-19 hingga lebih dari 80% pada orang berusia di atas 80 tahun, data dari Public Health England menunjukkan awal bulan ini. Vaksin diberikan dalam dua dosis, meskipun negara berbeda dalam hal seberapa jauh mereka menyebarkan suntikan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com