Para pengunjuk rasa yang menggunakan potongan tong sampah sebagai tameng berhasil menyelamatkan beberapa demonstran yang terluka, ketika aparat keamanan menembaki mereka.
Namun, seorang dokter mengatakan bahwa tidak semua berhasil diselamatkan.
"Saya bisa memastikan 15 orang meninggal," kata dokter itu kepada AFP, seraya menambahkan dia telah merawat sekitar 50 orang dan memperkirakan korban tewas bakal bertambah.
Baca juga: Dianggap Bantu Junta Militer Myanmar, Pabrik China Dibakar Demonstran
Sementara itu AFP melaporkan, warga yang bersembunyi di rumah mendengar suara tembakan terus menerus sepanjang hari, sedangkan truk militer terlihat lalu-lalang di jalanan berasap.
Utusan PBB untuk Myanmar mengecam keras pertumpahan darah tersebut.
Ia menyatakan, masyarakat dunia termasuk para petinggi regional, harus bersatu dalam solidaritas dengan rakyat Myanmar dan aspirasi demokratis mereka.
Baca juga: Kudeta Myanmar, 2 Anak Jenderal Min Aung Hlaing Masuk Blacklist AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.