Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkal Ancaman China, Menhan AS Bakal Safari ke Asia

Kompas.com - 14/03/2021, 11:51 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin berencana untuk melakukan safari ke Asia.

Hal itu diungkapkannya pada Sabtu (13/3/2021) sebagaimana dilansir AFP. Dia akan berangkat dari Hawaii, pusat komando militer AS untuk wilayah Indo-Pasifik.

Safari tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama militer dengan sekutu AS san menangkal ancaman dari China.

“Ini semua tentang aliansi dan kemitraan. Ini juga tentang meningkatkan kemampuan," kata Austin kepada wartawan sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Wu Lien Teh, Dokter Malaysia-China Pelopor Masker Bedah

Dia menambahkan, safari tersebut akan mencakup pertemuan dengan sekutu utama AS seperti Jepang, India, dan Korea Selatan.

Melansir AFP, ketika AS berfokus pada perjuangan anti-teroris di Timur Tengah, China sedang tancap gas dalam memodernisasi tentaranya.

"Keunggulan kompetitif yang kami miliki telah terkikis. Namun kami masih mempertahankan keunggulan itu. Kami akan meningkatkan keunggulan itu ke depan,” tutur Austin.

Austin berujar, kini AS bertujuan untuk memiliki kemampuan serta rencana operasional untuk dapat mencegah ancaman China atau siapa pun yang ingin melawan AS.

Baca juga: China Buat Aturan Baru di Pemilu Hong Kong, Begini Gambarannya...

Saat berada di Tokyo dan Seoul, Lloyd akan disusul oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

"Salah satu hal yang ingin saya dan Menteri Luar Negeri AS lakukan adalah mulai memperkuat aliansi itu," kata Lloyd.

"Pertemuan ini akan lebih ke arah mendengarkan dan belajar, mendapatkan sudut pandang mereka," sambung Lloyd.

Safari peara pejabat tinggi “Negeri Paman Sam” di Asia ini merupakan kelanjutan dari pertemuan "Quad" yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Quad” merupakan sebuah aliansi informal yang lahir pada 2000-an untuk mengimbangi kebangkitan China.

Baca juga: China Ubah Sistem Pemilu Hong Kong, Demokrasi Semakin Digerogoti

Setelah itu, Blinken akan bergabung dengan penasihat keamanan nasional Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan, di Anchorage, Alaska, AS, pada 18 Maret.

Di sana, mereka akan melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Direktur Komisi Urusan Luar Negeri Pusat Partai Komunis China Yang Jiechi.

Pembicaraan di Alaska tersebut akan menjadi pertemuan tingkat tinggi pertama antara AS dan China di bawah pemerintahan Biden.

Pemerintahan Biden secara umum mendukung pendekatan yang lebih keras ke China yang diprakarsai oleh mantan Presiden AS Donald Trump.

Namun, pemerintahan Biden juga berkeras bahwa pendekatan bisa lebih efektif dengan menopang aliansi dan mencari cara untuk bekerja sama dalam prioritas seperti perubahan iklim.

Baca juga: 3 Alasan China Mengeklaim Hampir Seluruh Laut China Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com