Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusaha Hamil Selama Setahun, Wanita Ini Ternyata Terlahir Pria

Kompas.com - 14/03/2021, 08:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang wanita di China, yang berusaha ikut program hamil selama setahun terakhir, saat dia ternyata dilahirkan sebagai pria.

Perempuan itu disebut mempunyai kromosom Y, meski mempunyai alat kelamin dan hidup sebagai perempuan.

Kondisi itu terungkap ketika si perempuan yang identitasnya hanya disebutkan Pingping itu mengalami cedera engkel.

Baca juga: Sikap PBVSI jika Negara Rival Tuntut Medali Aprilia Manganang Dicabut

Wanita yang sudah menikah itu kemudian menjalani pemeriksaan sinar X, di mana terungkap dia sebenarnya pria.

Kepada South China Morning Post, pemeriksaan itu mengungkap mengapa dia tidak pernah menstruasi dan hamil.

Dokter di rumah sakit setempat menuturkan, kini Pingping tengah memikirkan untuk mengganti identitas kelamin.

Dilansir Daily Mail Jumat (12/3/2021), Pingping mengalami kondisi yang disebut "kelainan perkembangan seksual 46 XY".

Secara singkat, kondisi itu menjelaskan orang dengan kromosom pria mempunyai alat kelamin yang ambigu, atau terbelakang.

Karena Pingping mempunyai organ kewanitaan, dia tak mempertanyakan gendernya dan tak mempersoalkan jika belum datang bulan.

Baca juga: Pria Transgender Ini Dinyatakan Pengadilan sebagai Ibu dari Anak yang Dilahirkannya

Saat kecil, ibunya membawanya ke dokter di mana dia diberi tahu perkembangannya mungkin lambat dibanding gadis sebayanya.

"Semakin saya beranjak dewasa, saya menemukan isu ini cukup memalukan. Jadi, saya tak terlalu memedulikannya," ujar dia.

Sosok berusia 25 tahun itu baru mengetahui jenis kelaminnya saat dokter memeriksa cedera engkelnya.

Oleh tim medis, Pingping mengetahui dia selama ini tidak punya rahim. Menjelaskan mengapa upayanya untuk hamil selama setahun terakhir gagal.

Baca juga: Kisah di Balik Satpam Perempuan Ajukan Ganti Identitas Laki-laki, Terlahir dengan Kelamin Ganda

Namun, Pingping juga tidak mempunyai alat kelamin pria. Dokter menduga organ itu sempat ada tetapi "merosot dan berhenti berkembang".

Medis juga mengatakan, keluarga Pingping seharusnya melakukan pemeriksaan lebih detil saat dia kecil.

Rumah sakit di China itu menyatakan, mereka kini merawat Pingping tekanan darah tinggi. Namun, dia harus mendapat bantuan profesional terkait kelaminnya.

"Butuh waktu lama membangun peran sosial dan merekonstruksi keluarga, yang tentunya adalah proses menyakitkan," kata dokter ahli kejiwaan setempat.

Baca juga: Sosok Kevin Pemilik Kelamin Ganda di Mata Orang Tuanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com