Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Akan Tandai "Hari Kemerdekaan" Amerika dari Covid-19 pada 4 Juli

Kompas.com - 12/03/2021, 17:58 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

Jumlah tersebut termasuk pembayaran langsung 1.400 dollar AS (Rp 20,1 juta) kepada hampir semua orang Amerika, bersama dengan tindakan lain untuk membantu orang keluar dari kemiskinan serta memberikan dana tambahan kepada pemerintah lokal dan negara bagian.

Terlepas dari kabar baik tentang vaksinasi, Biden memperingatkan bahwa "perjuangan masih jauh dari selesai".

Baca juga: Biden Teken UU Paket Bantuan Covid-19 Rp 27.369 Triliun, Hampir 10 Kali Lipat Belanja Negara APBN 2021

Dia mengimbau masyarakat untuk menjaga jarak sosial, mencuci tangan dan memakai masker.

"Mengalahkan virus dan kembali normal bergantung pada persatuan nasional," katanya.

Biden mengatakan pada bulan lalu, dia berharap bahwa hidup akan kembali ke "normal" pada Natal 2021.

Dr Anthony Fauci, ahli penyakit menular AS, menggambarkan jadwal tersebut "masuk akal".

Kehati-hatian presiden bertentangan dengan beberapa negara bagian, seperti Texas dan Mississippi, yang melonggarkan pembatasan untuk meningkatkan ekonomi mereka.

Pada periode ini di tahun lalu, ada 1.000 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di AS dan sekitar 30 orang telah meninggal.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Brasil Makin Memburuk, Korban Meninggal Harian Capai 2.286 Orang

Semua olahraga utama AS dibatalkan dan Donald Trump menangguhkan perjalanan dari Eropa, mengatakan dia berharap AS akan dibuka lagi untuk Paskah 2020.

Prediksi itu berulang kali direvisi.

Pandemi tersebut kini telah menewaskan lebih dari 529.000 orang di AS dan telah menginfeksi lebih dari 29 juta orang.

Dalam pidatonya, Presiden Biden mengkritik pemerintahan Donald Trump dengan mengatakan virus itu awalnya disambut dengan "penolakan selama berhari-hari, berminggu-minggu, kemudian berbulan-bulan, yang menyebabkan lebih banyak kematian, lebih banyak infeksi, lebih banyak stres, lebih banyak kesepian".

Dia juga mengecam "kejahatan rasial yang kejam" terhadap orang Asia-Amerika, yang katanya telah "diserang, dilecehkan, disalahkan dan dikambinghitamkan" karena terjadinya pandemi Covid-19.

Kejahatan rasial Asia-Amerika muncul bersamaan dengan Trump yang berulang kali menyebut virus corona sebagai "virus China".

Baca juga: Tak Percaya Covid-19, Kini Keberadaan Presiden Tanzania Misterius

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com