Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Percaya Covid-19, Kini Keberadaan Presiden Tanzania Misterius

Kompas.com - 11/03/2021, 15:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

DODOMA, KOMPAS.com - Presiden Tanzania John Magufuli, sosok yang tak percaya Covid-19, kini keberadaannya mulai menuai misteri.

Magufuli kali terakhir muncul di depan publik pada 27 Februari, dalam acara pengambilan sumpah menteri luar negeri di Dar Es Salaam.

Politisi baik di Tanzania maupun negara tetangga Kenya berasumsi, Magufuli jatuh sakit setelah Kepala Sekretaris John Kijazi meninggal bulan lalu.

Baca juga: Sempat Klaim Covid-19 Hilang Hanya Pakai Doa, Presiden Tanzania Akhirnya Desak Warga Pakai Masker

Menghilangnya John Magufuli jelas adalah hal yang aneh, mengingat dia bisa tampil di depan televisi beberapa kali dalam sepekan.

Harian Kenya The Nation melaporkan, Magufuli diterbangkan ke ibu kota Nairobi dan menjalani perawatan.

Laporan yang hanya mengutip sumber pemerintah itu langsung dijawab oleh juru bicara Magufuli, mengakui dia tak tahu di mana si presiden.

Presiden Tanzania sejak 2015 itu mejadi sorotan karena sikapnya yang tidak memercayai wabah Covid-19.

Pada Juni 2020, dia mengumumkan negara berpopulasi 60 juta itu "bebas" dari wabah berkat berdoa selama tiga hari.

Dia menolak memberlakukan lockdown, bahkan menyerukan kepada dunia bahwa mereka aman berwisata ke tempatnya.

Baca juga: Pepaya dan Kambing Positif Covid-19, Presiden Tanzania Tuding Adanya Sabotase

Padahal seperti diberitakan Sky News Rabu (10/3/2021), sejumlah tetangganya di Afrika memperketat perbatasan.

Tanzania sempat melaporkan adanya kasus perdana Covid-19 pada 16 Maret 2020. Namun, Magufuli menganggapnya enteng.

Dalam pidatonya di Dodoma 22 Maret, presiden 61 tahun itu mengeklaim pandemi takkan menyakiti Tanzania yang mayoritas Kristen.

"Virus corona itu seperti Iblis, tidak akan bisa menembus tubuh (Yesus) Kristis. Dia akan terbakar seketika," klaimnya.

Bahkan ketika alat tes datang, Magufuli dengan tegas menolaknya dan menyebutnya sebagai kegagalan.

Sebab dalam klaimnya, alat tes tersebut bahkan memberikan hasil positif untuk kambing serta buah pepaya.

Baca juga: Dirjen WHO Minta Presiden Tanzania Serius Tangani Covid-19

Halaman:
Baca tentang
Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Global
Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Global
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com