Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Jelaskan Kudeta Myanmar ke AS, Junta Militer Siap Bayar Pelobi Rp 28 Miliar

Kompas.com - 10/03/2021, 12:24 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Seorang pelobi berdarah Israel-Kanada yang direkrut junta militer Myanmar, Ari Ben-Menashe, akan dibayar 2 miliar dollar AS (Rp 28 miliar).

Dia akan dibayar untuk membantu menjelaskan “situasi sebenarnya” dari kudeta militer ke Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain.

Hal itu terungkap dalam sebuah dokumen yang diserahkan kepada Kementerian Kehakiman AS pada Senin (8/3/2021).

Ben-Menashe dan perusahaannya, Dickens & Madson, akan mewakili junta militer Myanmar di Washington sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (10/3/2021).

Ben-Menashe juga akan melobi Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Israel, Rusia, dan badan-badan internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menurut perjanjian konsultasi.

Baca juga: Cerita Para Polisi Myanmar yang Kabur ke Perbatasan India karena Tolak Kekerasan Junta Militer

Dalam dokumen itu, perusahaan yang berbasis di Montreal, Kanada, tersebut akan membantu merancang dan melaksanakan kebijakan untuk pembangunan yang menguntungkan bagi Myanmar.

“Dan juga untuk membantu dalam menjelaskan situasi nyata di negara tersebut," tulis dokumen itu sebagaimana dilansir Reuters.

Dokumen itu diserahkan kepada Kementerian Kehakiman sebagai bagian dari kepatuhan terhadap Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing di AS dan dipublikasikan secara online.

Seorang juru bicara junta militer Myanmar tidak menjawab panggilan telepon dari Reuters untuk meminta komentar.

Sebelumnya, Ben-Menashe mengatakan kepada Reuters, dia telah ditugaskan untuk meyakinkan AS bahwa para jenderal Myanmar ingin bergerak lebih dekat ke Barat dan menjauh dari China.

Baca juga: Terungkap, Junta Militer Myanmar Perintahkan Tembaki Demonstran sampai Mati

Dia mengatakan, para jenderal ingin memulangkan Muslim Rohingya yang melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.

Namun pernyataan Ben-Menashe tersebut disambut skeptisisme oleh banyak pihak. Terkait dengan etnik Rohingnya, PBB menuduh para jenderal di Myanmar melakukan genosida terhadap etnik tersebut pada 2017.

“Sangat tidak masuk akal bahwa dia dapat meyakinkan AS tentang narasi yang dia usulkan,” kata John Sifton, direktur advokasi Asia di Human Rights Watch.

Dokumen lain yang diserahkan oleh Ben-Menashe menunjukkan, menteri pertahanan Myanmar yang ditunjuk junta miluter, Jenderal Mya Tun Oo, sepakat akan membayar perusahaan itu 2 miliar dollar AS (Rp 28 miliar).

Mya Tun Oo dan jenderal top lainnya telah diberi sanksi oleh Kementerian Keuangan AS dan pemerintah Kanada.

Baca juga: Aksi Suster Ann Roza Lindungi Demonstran Myanmar: Tolong, Tembak Saya Saja

Halaman:

Terkini Lainnya

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com