Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Protes Kudeta Membesar Ingatkan Tragedi Indonesia 1998 | Ancaman Kematian Junta Militer di TikTok

Kompas.com - 05/03/2021, 05:57 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Berita soal kudeta Myanmar masih mendominasi dalam deretan berita populer di kanal global.

Ada soal protes kudeta militer di Myanmar yang semakin besar mengingatkan tentang peristiwa di Indonesia pada 1998, menjadi berita terpopuler di kanal global. 

Selain itu, tentang ancaman kematian oleh junta militer di TikTok, saat Facebook dan Instagram diblokir.  

Simak berita populer global selengkapnya pada Kamis (4/3/2021) hingga Jumat (5/3/2021) berikut ini:

1. Protes Kudeta Militer di Myanmar Makin Besar, Ingatkan Peristiwa 1998 di Indonesia

Gelombang protes menentang kudeta militer di Myanmar tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera surut, bahkan bertambah besar.

Hal ini kembali mengingatkan publik akan peristiwa serupa di Indonesia pada 1998 silam.

Inilah aksi terbesar di Myanmar sejak Revolusi Saffron menentang rezim militer pada 2007 yang dipimpin barisan biksu Buddha berkain oranye.

Selengkapnya baca di sini.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Begini Bentuk Muntahan Paus Senilai Rp 3,7 Miliar | 2 Pulau Ini Terpisah 3,8 Km tetapi Beda 21 Jam

2. Melahirkan di Usia 64 Tahun, Anak Kembar dari Wanita Ini Diambil Negara

Seorang wanita berusia 69 tahun kehilangan hak asuh atas anak kembar yang dilahirkannya pada usia 64 tahun. Pengadilan tertinggi Spanyol memutuskan dia tidak mampu merawat mereka.

Mahkamah Agung Spanyol menguatkan putusan 22 April 2020 yang dijatuhkan oleh Pengadilan Provinsi Burgos. Pengadilan memutuskan mengambil si kembar, karena sang ibu dinilai tidak dapat merawat mereka dalam “kondisi optimal.”

Melansir Daily Mail, putusan Mahkamah Agung pada Senin (1/3/2021) mengakhiri pertarungan hukum empat tahun yang dilakukan sang ibu, Mauricia Ibanez.

Selengkapnya baca di sini.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Wanita Temukan Muntahan Paus Bisa Kaya Mendadak | Permintaan Donasi Sperma Meningkat Selama Covid-19

3. Gadis 19 Tahun Ini Ditembak Mati Saat Kenakan Kaus "Segalanya Akan Baik-baik Saja"

Seorang gadis 19 tahun ditembak mati di Myanmar sambil mengenakan kaus bertuliskan "segalanya akan baik-baik saja".

Angel, dikenal juga bernama Kyal Sin, tewas tertembak di kepala saat mengikuti demonstrasi menentang kudeta militer.

Dia terbunuh di jalanan Mandalay pada Rabu (3/3/2021), dalam kerusuhan yang menewaskan sekitar 38 orang demonstran.

Selengkapnya baca di sini.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Siswi SMA Berbaju Seperti Pakaian Dalam | Hari Paling Berdarah di Myanmar 18 Orang Tewas Sehari

4. Junta Militer Myanmar Terkejut, Kudetanya Mendapat Banyak Tentangan

Utusan khusus PBB untuk Myanmar Christine Schraner Burgener mengatakan para jenderal militer di Myanmar mengindikasikan mereka tidak takut sanksi baru.

Kendati demikian, Burgener mengatakan para jenderal sangat terkejut bahwa kudeta militer justru mendapat banyak tentangan.

“Saya pikir tentara sangat terkejut bahwa (kudeta) itu tidak berhasil karena di masa lalu, pada 1988 dan 2007 dan 2008, (kudeta) itu berhasil,” kata Burgener.

Selengkapnya baca di sini.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Siarkan Tidur 5 Jam Seorang Gadis dapat Rp 42,7 Juta | Serangan Pertama Militer AS ke Suriah

5. Diblokir Facebook dan Instagram, Militer Myanmar Sampaikan Ancaman Kematian di TikTok

TikTok didesak mengambil tindakan atas ratusan video ancaman kekerasan yang membanjiri platform milik perusahaan China tersebut.

Melansir Guardian pada Rabu (3/3/2021), sejumlah video memperlihatkan pria berseragam militer yang mengancam akan membunuh pengunjuk rasa anti-kudeta di Myanmar, kadang-kadang sambil mengacungkan senjata.

Polisi dan tentara Myanmar telah dikecam secara luas karena menggunakan kekuatan mematikan terhadap pengunjuk rasa damai. Demonstrasi massa Myanmar sudah berlangsung selama beberapa pekan terakhir yang menyerukan kembalinya demokrasi.

Selengkapnya baca di sini.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Dokumen Sangat Rahasia Peran Putra Mahkota Arab Saudi dalam Pembunuhan Khashoggi | Seorang Wanita Singapura Siksa dan Bunuh PRT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com