Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muntahan Paus Senilai Miliaran Rupiah Sudah 3 Kali Ditemukan di Pantai Thailand

Kompas.com - 03/03/2021, 10:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Baru-baru ini seorang wanita di Thailand bernama Siriporn Niamrin (49) menemukan muntahan paus ketika berjalan di pantai.

Bongkahan beristilah ambergris itu berukuran 30x60 cm dengan berat 7 kg, dan harganya ditaksir mencapai Rp 3,7 miliar.

Ia menceritakan, gumpalan aneh itu ditemukan setelah hujan badai di pantai Nakhon Si Thammarat, Thailand selatan, pada 23 Februari 2021.

Baca juga: Wanita Ini Temukan Muntahan Paus Saat Jalan di Pantai, Berpotensi Kaya Mendadak

Usut punya usut, ternyata ini bukan kejadian pertama di Thailand dan sebelumnya sudah ada dua penemuan yang sama.

Naris Suwannasang, nelayan Thailand yang menemukan bongkahan muntahan paus (ambergris) bernilai lebih dari Rp 45 miliar. The Smart Local Via World of Buzz Naris Suwannasang, nelayan Thailand yang menemukan bongkahan muntahan paus (ambergris) bernilai lebih dari Rp 45 miliar.
Diwartakan The India Times, pada pertengahan Desember tahun lalu seorang nelayan bernama Naris Suwannasang menemukan ambergris senilai lebih dari Rp 45 miliar.

Bobot muntahan paus yang ditemukan pria 60 tahun itu adalah 99,79 kg, berpotensi menjadi salah satu ambergris terbesar yang pernah ditemukan manusia.

Ia sempat mengujinya dengan membakarnya memakai korek api. Sebagian bongkahan itu meleleh dan mengeluarkan bau amis, tetapi tak lama kemudian mengeras lagi.

Baca juga: Begini Bentuk Muntahan Paus Senilai Rp 3,7 Miliar yang Ditemukan Seorang Ibu di Pantai


"Saya bisa mendapat sekitar 960.000 bath (Rp 454,4 juta) per kilogram, kalau ambergris yang saya temukan memiliki kualitas terbaik," ungkap Naris kala itu.

Sama dengan muntahan paus yang ditemukan Siriporn, Naris juga menemukan ambergris di pantai Nakhon Si Thammarat, Thailand selatan.

Siriporn Niamrin, seorang wanita asal Thailand ketika menunjukkan benda padat yang dia temukan saat berjalan-jalan di pantai. Benda itu diyakini adalah muntahan paus, dan bisa membuat Siriporn kaya raya jika terkonfirmasi benar.VIRALPRESS via DAILY MAIL Siriporn Niamrin, seorang wanita asal Thailand ketika menunjukkan benda padat yang dia temukan saat berjalan-jalan di pantai. Benda itu diyakini adalah muntahan paus, dan bisa membuat Siriporn kaya raya jika terkonfirmasi benar.
Mundur lagi setahun ke belakang, pada 2019 ada nelayan lain yang menemukan sebongkah ambergris juga saat berjalan di pantai Thailand selatan.

Jumrus Thiachot (55) nama nelayan tersebut, menemukan muntahan paus seberat 6,35 kg dan setelah dicek oleh petugas pemerintah setempat benar itu adalah ambergris asli.

Namun, tidak disebutkan berapa perkiraan harga muntahan paus itu dan apakah sudah dijual atau masih disimpan Jumrus.

Baca juga: Nelayan Thailand Ini Beruntung Temukan Bongkah Muntahan Paus Bernilai Lebih dari Rp 45 Miliar

Kenapa ambergris sangat mahal?

Siriporn Niamrin (kanan) berfoto dengan muntahan paus atau ambergris yang ditemukannya di pantai Nakhon Si Thammarat, Thailand selatan, pada 23 Februari 2021. Bongkahan itu harganya ditaksir sekitar Rp 3,7 miliar.VIRALPRESS via THE SUN Siriporn Niamrin (kanan) berfoto dengan muntahan paus atau ambergris yang ditemukannya di pantai Nakhon Si Thammarat, Thailand selatan, pada 23 Februari 2021. Bongkahan itu harganya ditaksir sekitar Rp 3,7 miliar.
Harga ambergris sangat mahal karena biasa dipakai dalam industri parfum mewah seperti Chanel dan Lanvin, menurut keterangan National Geographic.

Zat ini diproduksi paus sperma ketika saluran empedu di saluran pencernaan membuat sekresi, guna memudahkan keluarnya benda besar atau tajam.

Paus itu lalu memuntahkan lendir yang membeku dan mengapung di permukaan laut.

The Sun pada Senin (1/3/2021) mewartakan, ambergris adalah bahan baku mahal yang digunakan membuat parfum seperti Chanel No5.

Melansir World of Buzz, para produsen parfum mewah mengekstrak alkohol tak berbau yang disebut ambrein dari ambergris untuk membuat aromanya bertahan lebih lama.

Ambergris berasal dari paus sperma yang memakan sefalopoda dalam jumlah besar, seperti cumi-cumi, gurita, dan sotong.

Baca juga: Pemulung Ini Temukan Bongkahan Batu Diduga Muntahan Paus Senilai Rp 9,1 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com