Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2021, 07:53 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

JENEWA, KOMPAS.com - Perjuangan untuk menguasai Myanmar kini secara resmi sampai di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Dalam surat kepada badan internasional yang dilihat CNN, Duta Besar Myanmar untuk PBB Kyaw Moe Tun mengaku masih mewakili Myanmar.

Pekan lalu, dia berpidato dengan berapi-api untuk menyatakan penolakan pengambilalihan kekuasaan oleh militer di negara itu.

Sementara itu, seorang wakil duta besar untuk PBB dari Myanmar lainnya adanya yang mengklaim sebagai “orang yang diinginkan” oleh otoritas militer untuk mewakili Myanmar di badan internasional itu.

Kedua belah pihak telah mengirim surat PBB yang menyatakan klaim mereka di atas kop surat resmi.

Pemerintah Myanmar yang terpilih secara demokratis digulingkan bulan lalu dalam kudeta militer yang membuat para pemimpin sipil termasuk Aung San Suu Kyi ditahan.

Selama berminggu-minggu, ribuan orang di negara itu keluar untuk memprotes kudeta, berhadapan dengan kekerasan mematikan dan penangkapan oleh pasukan keamanan.

"Pelaku kudeta tidak sah terhadap pemerintahan demokratis Myanmar tidak memiliki kewenangan untuk melawan otoritas sah Presiden negara saya," tulis Duta Besar Kyaw Moe Tun dalam suratnya kepada PBB melansir CNN pada Rabu (3/3/2021),

Sementara itu, kementerian luar negeri Myanmar mendukung seorang wakil duta besar lain untuk mengambil kendali atas perwakilan negara itu di PBB, menurut juru bicara PBB Stephane Dujarric.

"Ini situasi unik yang belum pernah kami lihat dalam waktu lama," kata Dujarric tentang klaim duel tersebut.

Menurutnya PBB sedang "mencoba menyelesaikan masalah secepat mungkin."

Baca juga: Junta Myanmar Tembaki Massa Anti-kudeta dengan Peluru Tajam dan Gas Air Mata

Para pemimpin militer Myanmar pertama kali mengumumkan pencopotan Kyaw Moe Tun akhir pekan lalu. Tepatnya setelah dia meminta anggota PBB untuk menggunakan "segala cara yang diperlukan" untuk membantu memulihkan kepemimpinan sipil negara itu.

"Kami membutuhkan tindakan sekuat mungkin dari komunitas internasional untuk segera mengakhiri kudeta militer, menghentikan penindasan terhadap orang-orang yang tidak bersalah, untuk mengembalikan kekuasaan negara kepada rakyat dan untuk memulihkan demokrasi," katanya kepada PBB pada Jumat (26/2/2021).

Kyaw Moe Tun menyatakan pidatonya disampaikan atas nama pemerintah Suu Kyi. Dia juga memberikan hormat tiga jari ala "Hunger Games" yang digunakan oleh para pemrotes di jalan-jalan Myanmar. Hal ini disambut tepuk tangan meriah dari rekan-rekan PBB di akhir pidatonya.

Duta Besar AS yang baru untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, memuji pernyataan "berani" utusan itu.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com