VATICAN CITY, KOMPAS.com - Paus Fransiskus akan memulai kunjungan kepausan pertamanya di Irak pada Jumat (5/3/2021).
Kunjungan ini dilakukan ketika Irak yang dilanda konflik puluhan tahun, menghadapi gelombang kedua wabah virus corona dan perang.
Perang memangkas banyak jumlah umat Kristen di Irak, dari 1,5 juta pada 2003 menjadi hanya 400.000 saat ini.
Baca juga: Warga Kristen Irak Anggap Kunjungan Paus Fransiskus sebagai Pesan Harapan
Paus berusia 84 tahun itu berencana menjalin solidaritas dengan umat Kristiani di Irak dan 40 juta warga lainnya di negara itu selama seminggu.
AFP melaporkan, dari pusat kota Baghdad hingga kota suci Syiah Najaf, spanduk selamat datang yang menampilkan fotonya dan gelar Arab "Baba Al Vatican" sudah dipasang di jalan-jalan.
Jalanan juga diaspal dan gereja-gereja di daerah terpencil dipercantik guna menyambut paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio tersebut.
"Pesan Paus adalah gereja berdiri di samping mereka yang menderita," kata Najeeb Michael Uskup Agung Katolik Khaldea di kota Mosul.
"Dia akan punya kata-kata kuat untuk Irak, di mana kejahatan terhadap kemanusiaan telah dilakukan."
Baca juga: Paus Fransiskus Izinkan Leluhur Pangeran William Diproses Menjadi Santo
Komunitas Kristiani Irak adalah salah satu yang tertua dan paling beragam di dunia, dengan Khaldea dan umat Katolik lainnya berjumlah sekitar separuhnya, bersama Ortodoks, Armenia, Protestan, dan lainnya.
Pada 2003 ketka invasi pimpinan AS menggulingkan diktator Saddam Hussein, umat Kristiani berjumlah sekitar 6 persen dari 25 juta warga Irak.
Namun, ketika kekerasan sektarian membuat golongan minoritas terpojok, jumlah umat Kristiani menipis meski populasi nasional melonjak.
William Warda salah satu pendiri Organisasi HAM Hammurabi mengatakan, kini hanya sekitar 1 persen umat Kristiani dari populasi penduduk Irak.
Sebagian besar terpusat di provinsi Niniwe di utara, yang masih banyak menggunakan dialek Aram, bahasa Yesus Kristus.
Baca juga: Paus Fransiskus Angkat Bicara soal Kudeta Myanmar dan Panjatkan Doa
Sri Paus Fransiskus adalah pendukung vokal solidaritas antaragama, dan telah mengunjungi beberapa negara mayoritas Muslim seperti Babglades, Turki, Maroko, dan Uni Emirat Arab.
Paus berharap kunjungannya ke Irak dapat menjalin solidaritas yang sama dengan Muslim Syiah komunitas mayoritas di Irak.
Sebagai bagian dari upayanya, Paus akan bertemu dengan ulama tertinggi Ayatollah Ali Sistani di rumahnya di Najaf.
Baca juga: Untuk Pertama Kalinya Paus Fransiskus Tunjuk Perempuan Jadi Wakil Sekretaris Sinode Uskup
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.