WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Biden sudah memutuskan tidak akan menghukum langsung putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS).
Sebelumnya, temuan intelijen AS secara detail menunjukkan keterlibatan secara langsung MBS. Dia dituding menyetujui pembunuhan Jamal Khashoggi, kolumnis Washington Post yang dibius dan dipotong-potong pada Oktober 2018.
Kepada New York Times, pejabat senior pemerintahan AS, mengatakan Presiden ke-46 AS memilih keputusan tersebut karena sadar tindakan itu akan menghasilkan biaya diplomatik yang terlalu tinggi.
Keputusan Biden muncul setelah perdebatan berminggu-minggu dengan tim keamanan nasionalnya yang baru dibentuk. Tim tersebut menasihatinya bahwa tidak ada cara untuk secara resmi melarang MBS memasuki AS atau mempertimbangkan tuntutan pidana terhadapnya, tanpa melanggar hubungan dengan salah satu sekutu utama AS di Arab.
Selama kampanye 2020, Biden kerap menyebut Arab Saudi sebagai “negara paria." Dia menyoroti "tidak adanya pemulihan nilai-nilai sosial" di negara kaya minyak tersebut.
Para pejabat mengatakan ada konsensus berkembang di dalam Gedung Putih, perihal “biaya” yang harus ditanggung atas hukuman pelanggaran MBS. Mereka khawatir hal itu justru akan mengganggu kerja sama kontra terorisme dengan Saudi dan dalam menghadapi Iran.
Baca juga: Para Tokoh di AS Ramai-ramai Minta MBS Dihukum atas Pembunuhan Khashoggi
Sejumlah pihak melihat keputusan itu sebagai langkah hati-hati dari Biden. Tanggung jawab untuk mengelola sekutu yang “sulit” membuatnya harus menemukan cara lain agar Arab Saudi membayar pelanggarannya tanpa secara langsung menyasar MBS.
Meski demikian, apresiasi sudah diberikan kepada Biden dari kelompok hak asasi manusia (HAM) dan anggota partainya sendiri, karena mengumumkan temuan intelijen resmi, yang isinya bocor lebih dari dua tahun lalu.
Banyak yang mengatakan itu hanya langkah pertama. Masih banyak yang harus dilakukan untuk menahan Putra mahkota supaya bertanggung jawab atas perannya dalam kasus Khashoggi.
Banyak organisasi menekan Biden untuk, setidaknya, memberlakukan sanksi perjalanan yang sama terhadap putra mahkota. Kebijakan itu seperti yang diberlakukan pemerintahan Trump pada orang lain yang terlibat dalam plot tersebut.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan