Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Tewas Setelah Dihantam Belalai Gajah yang Tengah Melindungi Anaknya

Kompas.com - 25/02/2021, 17:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

MADRID, KOMPAS.com - Seorang pria di Spanyol tewas karena diempaskan seekor gajah menggunakan belalai yang tengah melindungi bayinya.

Joaquin Gutierrez Arnaiz yang berprofesi sebagai pawang kebun binatang terempas dengan kepala membentur jeruji kandang.

Dia langsung dilarikan ke rumah sakit, namun dinyatakan tewas tiga jam kemudian, dalam insiden pada Selasa waktu setempat (23/2/2021).

Baca juga: Video Gajah Dipukuli sampai Meronta Beredar di Internet, 2 Pelatih Ditahan

Polisi langsung menggelar penyelidikan di Kebun Binatang Cabarceno, dekat Santander dan merupakan salah satu rujukan wisata utama.

Kematian pria berusia 44 tahun itu disebut merupakan insiden mematikan pertama sepanjang 30 tahun kebun binatang tersebut berdiri.

Teman maupun kolega Arnaiz disebut akan menggelar acara penghormatan di Cabarceno, yang menjadi lokasi perawatan gajah Afrika.

"Salah satu staf di Taman Nasional Cabarceno tewas karena dihantam oleh salah satu gajah," ujar pemilik kebun binatang.

Insiden itu disebut berlangsung pada pukul 08.30 waktu setempat, ketika pembersihan dan pelepasan hewan dimulai.

Arnaiz disebut tengah berada di koridor keamanan tengah, tempat biasa gajah-gajah keluar masuk secara tertib.

Baca juga: Gajah Betina Kelaparan, Rusak 3 Pondok Warga di OKU Selatan

Sangat mengejutkan

Manajemen menerangkan, gajah yang menyerang Arnaiz adalah betina yang tengah bersama bayinya di area lapangan terbuka.

Dilansir The Sun Kamis (25/2/2021), dia jatuh dengan kepala langsung menghantam jeruji saat belalai itu menyerangnya.

Teman-temannya yang melihat langsung menghubungi nomor darurat, di mana Arnaiz dilarikan ke rumah sakit. Namun dinyatakan tewas pukul 11.15.

Merespons kematian salah satu staf, polisi dan dinas perlindungan sipil datang untuk meminta keterangan perihal kejadian sebenarnya.

"Kematian Joaquin langsung menimbulkan keributan besar di antara koleganya dan Cantur, perusahaan yang mengelola taman," jelas manajemen.

Baca juga: Gajah Berevolusi Bertubuh Besar dan Kebal Kanker, Apa Rahasianya?

Javier Lopez Marcano, penasihat industri pariwisata regional mengaku sangat terkejut dengan kematian pria itu.

Marcano mengatakan, dia mengenal Arnaiz yang bekerja di sana sejak 2002 dan dikenal sebagai pawang gajah veteran.

"Kehilangan sosok yang masih muda dan begitu populer tentu menimbulkan rasa sakit. Dia adalah pecinta gajah dan berdedikasi atas pekerjaannya," ujar Marcano.

Taman Cabarceno merupakan rumah bagi sektar 120 spesies di lima benua yang hidup dalam kondisi semi penangkaran.

Kebun binatang itu menawarkan nuansa habitat alami hewan itu seperti danau, formasi bebatuan, dan ngarai.

Baca juga: Pernah Digiring Keluar, 2 Gajah Ini Kembali Masuk Kebun Warga di Riau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com